Mohon tunggu...
UNNES GIAT 10 DESA MUNDU
UNNES GIAT 10 DESA MUNDU Mohon Tunggu... Penulis - Tim GIAT 10 Desa Mundu 2024/2025

Publikasi Kegiatan Mahasiswa UNNES GIAT 10 Desa Mundu Tahun 2024/2024

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Desa Mundu Lewat Kreativitas: Pengolahan Kulit Durian dan Sereh oleh Mahasiswa UNNES GIAT 10

18 Januari 2025   12:31 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:28 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Pengolahan Limbah Kulit Durian dan Minyak Sereh Bersama Warga Dukuh Margo Asri, Desa Mundu

Mundu, 12 Januari - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar pelatihan inovatif di Desa Mundu khususnya di dukuh Margoasri yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah kulit durian dan mengolah serai menjadi minyak esensial. Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, 12 Januari dan dihadiri oleh warga desa yang antusias mengikuti pelatihan.

Sejak dulu Desa Mundu memang banyak ditumbuhi oleh berbagai macam jenis pohon buah dan tanaman dapur yang tumbuh subur di pekarangan rumah warga. Berdasarkan informasi yang ada, banyak dari tanaman buah tersebut yang menghasilkan limbah organik seperti kulit durian yang berakhir hanya dibakar saja, juga ada tanaman serai yang justru tumbuh liar karena tidak terlalu sering digunakan sebagai bumbu dapur.

Melihat hal tersebut, terbesit ide inovatif dari salah satu anggota mahasiswa UNNES GIAT 10 untuk mengolah limbah kulit durian dan tanaman serai menjadi produk yang lebih bermanfaat dan tentunya bernilai ekonomi yang berpeluang memunculkan pasar produk lokal baru di Desa Mundu.

Dalam pelatihan ini, para mahasiswa memperkenalkan cara-cara kreatif untuk mengolah limbah kulit durian, menjadi sabun dan lilin. Selain itu, masyarakat juga diajarkan teknik penyulingan sederhana untuk menghasilkan minyak esensial dari serai, yang bisa dipakai sendiri menggantikan jenis minyak oles lain dan memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar.

Salah satu peserta, Pak Purwanto, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. "Selama ini, kulit durian hanya dibuang begitu saja, dan kami tidak tahu bahwa sereh bisa diolah menjadi minyak esensial. Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi kami," ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mendorong masyarakat desa agar lebih inovatif dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitar dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Mundu dapat lebih mandiri dan produktif dalam memanfaatkan potensi lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun