KLATEN - Sebagai sarana pemberdayaan wanita desa, KKN UNNES GIAT 10 melaksanakan pelatihan pengolahan limbah kain perca menjadi pouch serut yang bernilai jual di desa Tarubasan.
Desa yang terletak di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah ini dikenal sebagai salah satu sentra konveksi. Masifnya usaha konveksi ini menyebabkan menumpuknya hasil limbah kain perca yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Tarubasan, Bapak Saiful Anwar dalam acara pelatihan yang dilaksanakan di salah satu rumah warga Desa Tarubasan pada Minggu, 5 Januari 2025.
Dalam pelatihan tersebut, Anggita Windahaya Fatiha selaku pemateri mendemonstrasikan pembuatan pouch dari kain perca.
"Target audiens dari program ini adalah ibu rumah tangga dengan harapan dapat memberdayakan perempuan desa yang mayoritas hanya mengurusi rumah tangga," jelas Anggita.
Lebih lanjut, Anggita berharap pengolahan limbah ini dapat dilanjutkan dan didukung oleh pemerintah desa, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Desa Tarubasan.
Berdasarkan informasi dari para pelaku UMKM, limbah kain perca biasanya hanya dibuang, dibakar, atau dijual dengan harga yang sangat rendah. Oleh karena itu, pelatihan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi sampah dari limbah konveksi dan memanfaatkannya menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau bahkan bernilai jual lebih tinggi.
Diikuti lebih dari 30 peserta, pelatihan ini disambut antusias oleh para ibu rumah tangga di Dukuh Barepan, Desa Tarubasan. Dengan membagi menjadi lima kelompok yang berisi kurang lebih 6-7 orang, tiap individu diberikan satu set jahit. Tiap satu set berisikan satu lembar kain perca, satu benang dan jarum, serta peniti dan jarum pentul.
Pelatihan dilakukan dengan arahan dari pemateri dengan tetap didampingi oleh seorang pendamping di tiap kelompok. Di beberapa kesempatan, pemateri berkeliling untuk memeriksa kemajuan tiap kelompok. Setelah selesai, hasil pembuatan pouch dari tiap peserta akan dinilai oleh pemateri yang kemudian diumumkan juara untuk hasil yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H