Mahasiswa KKN GIAT 10 UNNES di Desa Girimulyo memberikan tong pembakaran sampah sebagai cinderamata kepada desa, terlebih di Dusun Plawan. Tong pembakaran sampah ini diberikan langsung kepada bapak Suwarto, selaku kepala Dusun Plawan secara simbolis. Pemberian ini didasari rasa peduli mahasiswa KKN terkait permasalahan pengelolaan sampah di Dusun Plawan.
Dusun Plawan, Desa Girimulyo sendiri terletak di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, lebih tepatnya di lereng Gunung Lawu. Letaknya yang berada di lereng Gunung Lawu membuat kondisi jalanan menanjak dan sulit dilalui truk pengankut sampah. Ini mengakibatkan masyarakat dusun membuang sampah sembarangan atau dibakar sehingga membuat polusi di lingkungan.Â
Sebelum pemberian ini pun, mahasiswa KKN GIAT 10 UNNES melakukan sosialisasi terkait pengurangan penggunaan sampah plastik dengan sukses. Sosialisasi ini dilakukan pada 24 Desember 2024 dengan audiens warga sekitar. Ini juga sebagai pemenuhan program kerja wajib dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES sebagai menaungi program GIAT di UNNES. Proses pembuangan sampah merupakan keresahan utama di dusun ini karena masyarakat belum mempunyai tempat pembuangan yang sesuai. Sosialisasi ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.Â
"Sebagai perpanjangan dari sosialisasi ini akan diberikan tong pembakaran sampah, diharapkan ini dapat menjadi salah satu solusi permasalahan pembuangan sampah di Dusun Plawan." Makrus Abdullah Saleh, sebagai pembicara pada sosialisasi tersebut, sampaikan saat sosialisasi pengurangan penggunaan sampah plastik.
Tong pembakaran sampah ini bisa disebut juga smokeless burn barrel adalah inovasi dalam pengelolaan sampah dengan mengurangi emisi asap dan dampak negatif lainnya dari pembakaran sampah secara tradisional. Konsep ini telah dijadikan salah satu solusi pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Tong ini bekerja dengan cara mengatur sirkulasi udara di dalam tong sehingga pembakaran terjadi dengan lebih efektif dan asap yang dihasilkan jauh lebih sedikit.
Dengan desain sirkulasi udaranya dapat mengurangi polusi udara sehingga tidak meningkatkan pemanasan global atau kerusakan lingkungan lainnya. Selain itu, ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sistem pengelolaan sampah berkelanjutan. Apalagi tong ini sangat efisien karena cara pakinya yang lebih sederhana dan tidak memerlukan banyak bahan bakar tambahan. Maka dari itu, dengan pemberian tong pembakaran sampah diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam mengelola sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H