Mohon tunggu...
Giat 10 Desa Padas
Giat 10 Desa Padas Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Universitas Negeri Semarang Giat 10 Desa Padas

Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang GIAT 10 Desa Padas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Pengelolaan Sampah Organik Sebagai Upaya Penerapan Pancasila, Kolaborasi antara Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Padas

11 Januari 2025   16:49 Diperbarui: 11 Januari 2025   16:48 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan Materi oleh Mahasiswa KKN, Sabtu 4 Januari 2024 (Dokumentasi Pribadi)

Padas, 4 Januari 2024 -- Sampah organik secara umum dapat diartikan sebagai sampah yang bersumber dari sisa-sisa makhluk hidup, yang artinya sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan alami dan dapat terurai secara alami.

Meskipun dapat terurai secara alami, sampah organik masih menjadi masalah yang serius. Hal ini dikarenakan banyak terjadinya penumpukan sampah pada TPA di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, per 24 Juli 2024 hasil input dari 290 kab/kota se Indonesia total 11,3 juta ton sampah di Indonesia masih tidak terkelola atau sekitar 35,67% dari total keseluruhan timbunan sampah nasional.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, mahasiswa KKN UNNES Giat 10 bersama dengan Ibu-Ibu PKK Desa Padas melaksanakan edukasi mengenai pengelolaan sampah organik rumah tangga. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan di TPA Hidayatullah, Dukuh Padas. Dalam acara tersebut, mahasiswa KKN UNNES memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis sampah organik, cara pengelolaannya, serta manfaat dari pengelolaan sampah organik bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"Pengelolaan sampah organik yang baik diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, selain itu sampah organik juga dapat diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk sektor pertanian. Sampah organik juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya magot" ujar salah satu mahasiswa KKN, Yusup, saat memberikan materi.

Kegiatan edukasi pengelolaan sampah organik rumah tangga yang dilakukan ini juga dapat dihubungkan sebagai implementasi dari Sila Kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Aspek kemanusiaan dalam kegiatan ini dapat ditemukan pada edukasi yang dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menciptakan rasa kepedulian terdahap kesehatan dan juga kesejahteraan masyarakat di Desa Padas. Dengan adanya pengelolaan sampah yang baik akan terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih yang merupakan suatu hak bagi setiap individu yang ada di Desa Padas.

Aspek keadilan yang dimaksud dalam Sila Kedua Pancasila dapat diartikan dari bagaimana kegiatan edukasi dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Ibu-ibu yang ada di Desa Padas, sehingga Ibu-ibu juga dapat turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan yang ada. Hal ini yang kemudian akan memberikan rasa keadilan sosial dalam mengakses informasi karena Ibu-ibu juga akan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana mengelola sampah dengan baik dan benar, selain itu golongan Ibu-ibu juga dapat turut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan di Desa Padas.

Aspek beradab dalam Sila Kedua Pancasila dapat diartikan dari bagaimana edukasi ini mendorong untuk Ibu-ibu untuk melakukan kegiatan positif, yaitu untuk mengelola sampah dengan memilah sampah dan juga bijak dalam membuang sampah organik yang biasanya dihasilkan dari sisa makanan dan sisa bahan masakan. Edukasi ini juga diberikan sebagai upaya untuk menanamkan kesadaran pada Ibu-ibu akan kebersihan lingkungan dan juga tanggung jawab sosial, yang merupakan salah satu bentuk dari kemanusiaan yang beradab.

Pelaksanaan kegiatan edukasi ini merupakan salah satu program kerja dari KKN UNNES Giat 10 di Desa Padas. Edukasi ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memberdayakan masyarakat serta menciptkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa KKN berharap masyarakat Desa Padas akan semakin menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan aktif berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, Desa Padas tidak hanya akan mengurangi masalah sampah, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup warganya serta menciptakan ekosistem yang lebih harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun