Pemalang, 25 Juli 2024 -- Suasana sore di Desa Gunungtiga, Kabupaten Semarang, berubah menjadi meriah dengan kehadiran para mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang tergabung dalam Giat-9. Mereka mengadakan perlombaan permainan tradisional yang ditujukan bagi anak-anak usia sekolah dasar di desa tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali permainan tempo dulu yang kini semakin langka ditemui, bahkan di perkampungan sekalipun.
Dimas Satria, mahasiswa Unnes jurusan Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar sekaligus penanggung jawab program ini, menjelaskan pentingnya mengenalkan permainan tradisional kepada generasi muda. "Permainan ini sangat bagus ya untuk meminimalisir penggunaan gadget yang membuat anak-anak kurang aktivitas fisik dan sosial," kata Dimas.
Perlombaan berlangsung selama kurang lebih dua jam, dimulai pada pukul 15.00 dan berakhir sekitar pukul 17.00. Selama acara, para mahasiswa Unnes tidak hanya menjadi panitia, tetapi juga turut membimbing dan memberikan semangat kepada para peserta. Keceriaan anak-anak dan dukungan dari warga desa menjadikan acara ini sukses besar.
Acara ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa, menjaga dan melestarikan permainan tradisional agar tidak hilang ditelan zaman. Melalui program seperti ini, semangat kebersamaan dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam permainan tradisional dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI