Mohon tunggu...
Gia Safitri
Gia Safitri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang siswi SMA yang gemar merangkai kata. Pemimpi yang handal, serta pemalas sejati. Banyak hal yang ingin dicapai, tetapi enggan memulai.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Membaca untuk Menumbuhkan Daya Pikir Kritis

18 Oktober 2022   23:36 Diperbarui: 19 Oktober 2022   05:56 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan literasi khususnya membaca kian marak disuarakan. Mulai dari gerakan literasi sekolah (GLS) yang mengharuskan muridnya membaca setiap lima belas menit sebelum pelajaran, hingga penggunaan media elektronik sebagai salah satu cara untuk meningkatkan minat membaca.

Namun, hal tersebut tidak serta-merta membuat masyarakat menjadi gemar membaca. Padahal membaca dapat meningkatkan kemampuan penalaran, meningkatkan daya ingat, meningkatkan fokus dan konsentrasi, menstimulasi mental, hingga mengurangi stres. Elemen-elemen tersebut meningkatkan cara berpikir seseorang, sehingga tidak hanya memikirkan, tetapi juga menganalisa dan membentuk penilaian yang logis, skeptis, serta berdasarkan fakta yang jelas.

Membaca dapat meningkatkan kemampuan penalaran. Hal itu terjadi karena ketika membaca dan menemukan hal yang menarik dari bacaan itu, seseorang cenderung memikirkan, menganalisa, menilai, sampai pada menyimpulkan sesuatu dari sebuah bacaan. Sehingga, ketika itu terus menerus terjadi, maka kemampuan otak untuk melakukan penalaran akan meningkat dan membuatnya terbiasa melakukan.

Selain itu, membaca dapat meningkatkan daya ingat. Ketika membaca buku, kualitas otak dalam posisi mengingat. Artinya penyimpanan memori pada otak dalam mode on atau memasukkan informasi. Kemampuan mengingat ini sangat dibutuhkan dalam konsep berpikir kritis lantaran semakin banyak suatu informasi itu diingat, maka kemungkinan untuk menganalisa sebuah informasi baru juga semakin tinggi.

Lalu, kebiasaan membaca juga dapat melatih fokus dan konsentrasi. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika membaca, otak akan bekerja keras memproses setiap kosa kata, kalimat, hingga pada alur cerita untuk memperoleh informasi baru. Nah, dari kebiasaan otak bekerja keras itulah pada nantinya ketika dihadapkan pada sebuah persoalan rumit akan lebih mudah penyelesaiannya.

Rutin membaca buku dapat menjaga otak agar tetap aktif bekerja sesuai fungsinya. Hal ini dapat melatih sesorang untuk berfikir dan menganalistis suatu permasalahan secara kritis dan objektif.

Selain itu, membaca juga dapat mengurangi stres. Dengan membaca buku selama beberapa menit setelah melakukan aktivitas dapat membantu menekan peningkatan hormon stres. Membaca buku juga dapat membawa alam bawah sadar ke dalam situasi relaksasi, sehingga membawa kedamaian serta ketenangan batin. Hal ini membuat seseorang dapat berpikir logis dan mengedepankan akal ketika menghadapi sebuah persoalan.

Membaca merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh siapa pun dan di mana pun. Membaca buku dapat meningkatkan daya pikir kritis pada otak, sehingga membentuk pemikiran yang rasional dalam mengambil keputusan yang masuk akal berdasarkan fakta yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun