Mohon tunggu...
Gia Safitri
Gia Safitri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang siswi SMA yang gemar merangkai kata. Pemimpi yang handal, serta pemalas sejati. Banyak hal yang ingin dicapai, tetapi enggan memulai.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Cara Menentukan Konflik dalam Cerita

10 Agustus 2022   16:54 Diperbarui: 5 Maret 2023   18:02 9974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio


4. Bangun konflik yang rasional

Semakin rasional dan logis suatu konflik, maka ia semakin baik, sehingga pembaca dapat lebih masuk pada alur yang telah diciptakan. Konflik harus masuk akal dan dapat diterima pembaca serta tidak menimbulkan cacat logika. Bahkan cerita fantasi sekalipun yang bersifat irasional, konfliknya pun harus rasional.

5. Membuat tokoh utama menderita sebagai dampak dari konflik yang telah dibuat.

Karakter utama yang diceritakan dalam penulisan haruslah dibuat menderita, bersedih hati, kehilangan, dikalahkan dan lain sebagainya. Bahkan, penulis harus tega mematikan tokoh utama sekalipun. Meski terdengar kejam, tetapi ini adalah rumus yang paling umum digunakan oleh penulis.

Membuat karakter menderita dalam tahap ini adalah upaya untuk memberikan efek emosional kepada pembaca yang kemudian dapat merasakan pula bagaimana perjuangan karakter untuk menyelesaikan konfliknya. Sehingga menimbulkan efek yang luar biasa di akhir konflik.


6. Sisipkan plot twist untuk membuatnya menarik

Menambahkan plot twist merupakan salah satu teknik sastra yang menggunakan perubahan radikal dalam jalan cerita atau hasil yang diharapkan dari plot dalam sebuah karya fiksi. Ini bisa memperkuat konflik yang telah dibuat.

Twist berarti kejutan yang tidak terduga. Penulis harus pandai meletakkan twist di bagian tertentu cerita, untuk membuat pembaca tetap bertahan dengan karangan yang dibuat. Ini penting, untuk membuat pembaca makin penasaran dan menyelesaikan bacaannya sampai selesai. 

Cara yang paling efektif untuk meletakkan bagian ini adalah di akhir bab. Sehingga pembaca merasa tertahan. Ada apalagi nih dengan si tokoh. Buat cerita yang menggantung. Sehingga pembaca akan menemukan jawabannya di bab selanjutnya.

Itulah cara membuat konflik cerita versi saya. Semoga bermanfaat! Terus berkarya dan jangan menyerah, ya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun