Â
Dan dalam kasus ini, terdapat 3 vektor permintaan eksternal untuk output dari suatu sektor yang diwakili dengan f1, f2, dan f3 dengan diberikan nilai masing-masing 20, 0, dan 100.
Setelah mengalikan matriks input teknologi dengan vektor permintaan ekstenal, maka akan mendapatkan hasil output leontiefnya. Pada perhitungan diatas, hasil output leontiefnya adalah [50, 36, 144]. Dari input teknologi yang diberikan, maka hasil output pertama sebesar 50 unit, output kedua sebesar 36 unit, dan output ketiga sebesar 144 unit.
Dalam hal ini, berarti interprestasi nilai tambah teknologi informasi akuntansi sebagai berikut:
- Untuk vektor permintaan eksternal f1 memiliki dampak yang signifikan terhadap output perusahaan. Dilihat dari perhitungan di atas, vektor permintaan eksternal f1 menunjukkan hasil output terbesar kedua sebesar 50 unit atau kurang signifikan dibandingkan dengan hasil output vektor permintaan eksternal f3. Meskipun demikian, penggunaan teknologi informasi khususnya di bidang akuntansi masih memberikan kontribusi yang cukup besar
- Untuk vektor permintaan eksternal f2 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap output perusahaan. Pada perhitungan di atas, vektor permintaan eksternal f2 menunjukkan hasil output 36 unit berarti lebih kecil dibandingkan hasil output f1 dan f2. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya keterbatasan teknologi atau ketergantungan sektor lain untuk memasok input. Maka dari itu, pada dasarnya penggunaan teknologi informasi akuntansi sepenuhnya akan mempengaruhi perubahan output.
- Untuk vektor permintaan eksternal f3 memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap output perusahaan. Dilihat dari perhitungan diatas, vektor permintaan eksternal f3 tersebut menunjukkan hasil output sebesar 144 unit. Hal ini berarti hasil output f3 lebih besar dibandingkan hasil output f1 dan f2. Untuk setiap peningkatan dalam penggunaan teknologi informasi khususnya di bidang akuntansi akan menghasilkan output yang cukup besar.
Analisis ini menunjukkan pentingnya teknologi informasi akuntansi terhadap kinerja perusahaan. Dengan meningkatkan penggunaan teknologi informasi khususnya di bidang akuntansi, perusahaan dapat meningkatkan output mereka dengan cara yang efisien dan efektif. Karena saat ini dalam era digital, teknologi informasi akuntansi telah menjadi elemen penting dalam bidang akuntansi dan menjadi alat dalam pengambilan keputusan bisnis. Penggunaan teknologi informasi ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam operasional akuntansi dan mengurangi kesalahan manusia (human error).
Kesimpulannya, hasil analisis nilai tambah teknologi informasi akuntansi berdasarkan output leontief dari input teknologi berbentuk matriks yang telah diberikan, menunjukkan permintaan teknologi informasi akuntansi memiliki dampak yang signifikan terhadap output kinerja perusahaan. Interprestasi ini dapat membantu perusahaan dalam pengambil keputusan dan pemangku kepentingan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif.Â
Serta perusahaan dapat mempertimbangkan pengembangan teknologi informasi di sektor akuntansi. Dalam lingkungan bisnis yang sekarang serba digital, penting bagi perusahaan untuk mengadopsi dan memanfaatkan teknologi informasi akuntansi dengan efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan, mencapai keunggulan yang kompetitif, dan mencapai tujuan mereka dengan cara yang efisien.
Referensi:
Putri, K. S., et. al. 2021. Sektor Pertambangan Dalam Rantai Pasokan Domestik Provinsi Kalimantan Selatan: Dampak Pengganda. Jurnal GEOSAPTA. 7 (2): 134.
Purnomo, R. A. 2019. Model Input-Otput Untuk Analisis Perekonomian Daerah. URL: https://www.purnomo.co.id/2019/11/model-input-output-untuk-analisis.html?m=1. Diakses tanggal 12 Juni 2023.Â