Mohon tunggu...
Gianto Kwee
Gianto Kwee Mohon Tunggu... Teknisi - Mechanical Design

Lahir di Tulung Agung, Jawa Timur, Sekolah di Bltar sampai SMA, tinggal di Jakarta sejak 14 November 1974, Berusaha menjalani HIDUP HARI INI dengan baik dan selalu belajar untuk makin tumbuh Dewasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sahabatku "Post Power Syndrome" Dan 2 Yang Lain

21 Juni 2015   20:36 Diperbarui: 18 Mei 2020   19:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa harus bersahabat dengan "Post Power Syndrome" ? Karena seperti Dua sahabatku yang lain yaitu "Hypertensi" dan "Diabetes Melitus"  Sekali mereka datang, mereka semua Menetap dan tidak mau pergi, setia menemani aku sampai akhir hayatku, Ada lagi satu sahabatku yang lain dia bernama "Maag" Dia datang bagaikan pencuri, dan juga ingin menetap, tapi aku punya cara untuk menghadapinya dan bisa mengusir dia pergi walau kadang dia juga masih datang
Bagaimana Caranya aku bersahabat dengan mereka ?
“Post Power Syndrome”
Dia datang dan menetap di saat usiaku 50 an, Kuhardik dan kuusir dia : “Pergi dan jangan datang kepadaku ! Aku sudah tahu apa yang Benar dan Apa yang Salah, Aku sudah Dewasa “
Dia menjawab dengan Kasar : “Kamu hanya bertambah Tua tapi tidak bertambah Dewasa, Kamu memanfaat kan ke TUA an mu Untuk melakukan pembenaran didalam Komunitasmu, Mereka Diam, tapi dalam hati mereka melecehkan mu” !
“Kamu tidak punya kuasa untuk menolakku ! Dan aku akan Menetap dan Menemanimu sampai akhir hidupmu ”!

Apa boleh buat ? Dengan terpaksa aku terima dia menjadi sahabatku dan ternyata dialah sahabat sejati bagiku !


Hypertensi dan Diabetes.
Mereka datang dalam Diam dan Tumbuh dalam Kesunyian, Hypertensi datang di usia 49 th. Diabetes di Usia 54 th. Dan aku tahu, Bahwa sebenarnya akulah yang mengundang mereka untuk datang
Harus hidup dengan mereka seumur hidup, awalnya terasa sangat berat, karena setiap kesalahan pasti ada hukumannya, dari sini aku belajar untuk menghargai kehidupan , kini mereka sudah menjadi sahabatku yang membuat aku tumbuh makin dewasa, tidak bertindak terlalu lebih dan terlalu kurang.


Post Power Sydrome lah yang selalu kuajak berdialog, dia mewakili 2 sahabatku yang Diam, dari mereka bertiga aku banyak belajar tentang kehidupan, Cara menyikapi serta cara aku menghargai kehidupan ini.
Dari mereka bertiga aku kenal apa itu “KERENDAHAN HATI” yang membuatku Makin MENGASIHI, Mau MENDENGAR, Mau BEBAGI, Bisa DIATUR, Bisa DIAM, Bisa MELAYANI, Bisa Men Tertawakan Diri Sendiri, dan banyak hal2 positif lainnya.
Bersahabat dengan mereka aku lebih HIDUP dan Lebih menikmati indahnya kehidupan ini
Di Awal mereka Datang aku sangat menolak keberadaan mereka,
Kini, Aku MAU Tiga sahabatku ini menetap selama mungkin dengan diriku


Taman Semanan Indah 06 Juni 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun