Mohon tunggu...
Gian Nova Sudrajat Nur
Gian Nova Sudrajat Nur Mohon Tunggu... Dosen - Belajar

menentang zaman, melawan ilmu pengetahuan, merusak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

UIN SMH Banten Rekomendasikan Digital Marketing dan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Evaluasi Pendampingan BLKK

20 Oktober 2024   13:38 Diperbarui: 20 Oktober 2024   14:08 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Panitia UIN SMH Banten

Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten merekomendasikan penerapan digital marketing dan project-based learning sebagai strategi pengembangan inkubator Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dalam evaluasi pendampingan yang dilaksanakan di Yogyakarta, 17-19 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Bandung Barat Kementerian Ketenagakerjaan dengan lima perguruan tinggi, termasuk UIN SMH Banten, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Prof. Dr. Saifuddin Zuhri Purwokerto, dan UIN Syekh Nurjati Cirebon.
Program ini dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pendampingan BLKK yang bertujuan menjadikan BLKK sebagai inkubator wirausaha di Indonesia. Widi Wijanarko, mewakili Kepala BBPKK Bandung Barat, membuka acara dengan menyampaikan apresiasi terhadap capaian program ini. "Kami sangat mengapresiasi hasil yang diperoleh oleh 150 lebih Balai Latihan Kerja Komunitas. Lebih dari 90 persen, bahkan beberapa inkubator BLKK mencapai 100 persen, telah mendapatkan sertifikat Tanda Daftar dari Sistem Informasi Pendaftaran dan Evaluasi Inkubasi (SIPENSI) Kementerian Koperasi dan UKM," ujarnya.

Dalam sesi evaluasi, lima perguruan tinggi yang terlibat mempresentasikan hasil pendampingan masing-masing di hadapan para reviewer dan pemeriksa. Salah satu perguruan tinggi yang menonjol adalah UIN SMH Banten. Masykur, Ketua Pelaksana dari UIN Banten, dalam presentasinya menekankan pentingnya dua kebijakan utama bagi pengembangan BLKK ke depan.

"Rekomendasi pertama kami adalah penerapan digital marketing bagi UMKM yang tergabung dalam tenant inkubator BLKK. Digital marketing bukan hanya strategi, tetapi sebuah keniscayaan untuk menghubungkan UMKM dengan pasar yang lebih luas, baik lokal maupun global. Kami juga merekomendasikan kolaborasi antara kampus dan inkubator BLKK melalui platform marketplace. Misalnya, Inkubator Bisnis UIN Banten telah memfasilitasi situs web Pasar Kreatif Nusantara untuk mempromosikan produk-produk UMKM," jelas Masykur.

Dok. Panitia UIN SMH Banten
Dok. Panitia UIN SMH Banten
Selain itu, Masykur juga mengusulkan penerapan project-based learning sebagai langkah konkret dalam memperkuat pendampingan BLKK. "Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi siap mendampingi tenant UMKM dalam program magang, KKN Membangun Desa, atau PPL Wirausaha. Setiap inkubator BLKK akan didampingi oleh 20 mahasiswa, di mana masing-masing mahasiswa akan mendampingi satu tenant UMKM. Ini adalah bentuk konkret kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung UMKM," tambahnya.
Melalui dua rekomendasi ini, diharapkan keberlanjutan program pendampingan BLKK akan terus berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian UMKM di seluruh Indonesia. Para peserta evaluasi sepakat bahwa digitalisasi dan pembelajaran berbasis proyek akan memperkuat ekosistem wirausaha berbasis komunitas yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun