Mohon tunggu...
Gianina Rachel
Gianina Rachel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebebasan Manusia di Latar yang Berbeda-beda

5 Mei 2015   21:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tiap kali ada yang berbicara bahwa tak ada yang universal pada manusia di latar yang berbeda-beda, Tiap kali ada orang yang mengulang-ngulang bahwa “nilai-nilai kita” berbeda dari “nilai-nilai Barat” dalam hasrat untuk adil dan merdeka – kalimat ini saya kutip dari catatan pinggir yang ditulis oleh Goenawan Mohamad, pada tanggal 13 April 2015. Catatan pinggir–atau yang biasa dikenal dengan istilah caping–ini dimuat dalam Majalah Tempo dengan judul “Cacing”.

Seringkali kita mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat yang saya kutip tersebut, namun apakah kita benar-benar mengerti arti dari kalimat itu?

Kalimat yang digambarkan dalam catatan pinggir Goenawan Mohamad ini adalah perlakuan-perlakuan partai komunis yang berkuasa dan menindas rakyat kecil, serta tidak adanya persamaan hak, kewajiban, dan perlakuan yang sama (rata) dari partai komunis–yang mayoritas berasal dari negara lain–bagi semua warga negara.

Hal tersebut dapat kita lihat dalam perbandingan antara pidato pembelaan Soekarno, Indonesia Menggugat dengan peristiwa Liao Yiwu–yang terdapat dalam caping tersebut. Liao Yiwu merupakan seorang penyair Cina dan salah satu orang yang ingin menegakkan demokrasi dalam negaranya. Perjuangan yang ia lakukan untuk menegakkan demokrasi/perlakuan yang sama dan rata untuk semua warga negara adalah membuat puisi dan film. Akan tetapi perjuangannya gagal karena ia bersama dengan teman-teman penyairnya ditangkap hal itu disebabkan oleh wakil perdana menteri menganggap bahwa puisi-puisi tersebut merupakan “usaha berencana menggulingkan pemerintah, didukung kelompok anti-Tiongkok”.

Padahal jikalau pemerintah mengizinkan Liao Yiwu untuk menyampaikan tujuannya, Liao Yiwu bersama dengan teman-temannya tidak mungkin ditangkap, bahkan dipenjara. Setelah keluar dari penjara pun Liao Yiwu tidak diterima orang di sekitarnya. Walaupun seperti itu, ia tetap ingin memperjuangkan keinginannya. Ia mewawancarai “orang-orang di anak tangga terbawah” untuk mengetahui nasibnya dan menjadikan wawancara-wawancara tersebut menjadi suatu kumpulan dan akan dipublikasikan.

Dapat dikatakan bahwa “orang-orang di anak tangga terbawah” ini tidak mempunyai perlakuan yang sama dengan warga negara yang lainnya. Ada suatu quote yang mengatakan bahwa “Jangan meremehkan anak tangga terbawah dalam pendakian menuju kesuksesan.” – Publilius Syrus. Publilius Syrus adalah seorang budak yang berhasil menjadi seseorang yang bebas dan mampu menjadi penulis yang berpengaruh. Oleh karena itu, wajar saja kalau semua orang dalam suatu negara harus mendapat perlakuan yang sama. Karena perlakuan/hak seseorang itu tidak bergantung pada kondisi seseorang melainkan apapun kondisinya, seseorang harus mendapat perlakuan yang sama. Jangan hanya menganggap bahwa “orang-orang di anak tangga terbawah” sehingga mereka tidak pantas mendapatkan hak yang sama. Karena “orang-orang di anak tangga terbawah” bisa saja lebih baik dari orang-orang yang diberikan hak/diperlakukan dengan baik jikalau mereka mau berusaha.

Buku-buku kumpulan wawancara Liao Yiwu yang diterbitkan di Taiwan, pada awalnya diterima masyarakat begitu pula dengan masyarakat Tiongkok. Namun, seiring berjalannya waktu, buku-buku tersebut kembali disingkirkan dan balai penerbitan buku tersebut dihukum. Hal ini dilakukan oleh penguasa yang masih menganggap apa yang dilakukan/dituliskan Liao Yiwu dapat mengancam keselamatan. Kemudian perilaku penguasa tersebut, yang mempunyai semangat komunisme (tidak meratanya perlakuan pemerintah terhadap semua warga negara) menyebabkan seseorang diperlakukan menjadi seekor cacing yang mudah dinjak.

Jadi, jikalau Anda mungkin merasa tidak mendapat hak/perlakuan yang sama dengan orang disekitar kalian/warga negara lainnya. Anda tidak perlu takut dan Anda dapat belajar untuk menjadi lebih baik, selalu bersyukur kepada Tuhan atas semua kebaikannya, dan hal seperti ini akan menjadikan diri Anda semakin maju. Jangan bergantung pada hidup yang sekarang. Dan jangan pernah terhenti untuk memperjuangkan hal-hal yang belum tercapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun