Mohon tunggu...
Gia Ghaliyah
Gia Ghaliyah Mohon Tunggu... Guru Fisika -

"Karena dengan menulis, saya meninggalkan banyak jejak sebagai saksi bahwa saya ikut andil memberikan solusi-solusi untuk bangsa ini."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Makna Berprestasi

26 September 2015   16:01 Diperbarui: 26 September 2015   16:33 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi saya diminta untuk menulis daftar prestasi saya selama tahun 2011 sampai 2015 untuk keperluan akreditasi jurusan tempat saya menyelesaikan studi S1. Seketika saya berfikir tentang makna dari berprestasi. Pernahkah Anda merasa iri mengetahui bahwa teman kita berprestasi? Pernahkah Anda merasa kalau Anda ingin sekali juga berprestasi? Pernah? Pernah? Wah itu bagus sekali kawan!

Tapi sebelumnya, saya ingin bertanya kepada Anda, apakah Anda paham makna dari berprestasi sesungguhnya? Banyak diantara kita (termasuk saya tentunya) yang hanya mengerti bahwa berprestasi adalah sebuah bentuk kemenangan atas hasil pencapaian kita. Emm.. boleh juga. Menurut DIKTI, berprestasi adalah bentuk pencapaian maksimal baik dari sisi akademik dan non akademik. Oke, berarti kata kuncinya adalah "Pencapaian".

Mendapatkan pencapian maksimal tentu tidak terlepas dari yang namanya "Proses". Hasil yang baik, karena didapatkan dari perjuangan proses yang tidaklah mudah. Setuju? Bahkan banyak motivator bilang, "Berprestasilah sesuai dengan passion kamu", pernahkah kamu mendengar korelasi antara passion, proses, dan pencapaian/ berprestasi? Ya tentu ada korelasinya. Tapi menurut saya seseorang yang mampu berprestasi karena memperjuangkan proses dengan passion-nya, itu hal yang biasa, sudah banyak terjadi, ah saya tidak terlalu bangga akan hal itu. Tetapi seseorang yang berani mengambil pilihan untuk "out of comfort zone" lalu ia mau belajar melawan diri sendiri dan melewati serta menikmati prosesnya, itu yang saya namakan Berprestasi Istimewa. Anda melakukannya? Selamat!

Banyak yang berbangga hati diantara kita yang mendapatkan Juara 1, Juara 2, Juara 3, Pemakalah sebuah konferensi, Delegasi kampus ke luar ataupun dalam negeri, dsb, yaa itu bagus, dan sah sah saja. Saya juga turut senang apabila banyak teman-teman yang berprestasi. Lalu yang berprestasi tersebut mempublikasikan kebanggaannya di media sosial. Bagaimana menurutmu salahkah? Salah satu teman saya bilang, "Ya gapapa dong! Itu bukan berarti pamer ataupun sombong, tapi niatnya untuk menginspirasi banyak orang yang melihat prestasi kita di media sosial". Ya awalnya saya setuju. Tapi seiring berjalannya waktu, hal tersebut menjadi nothing. Berprestasi menjadi semakin berat bebannya jika banyak dipuja puji oleh banyak orang. Atau ada juga yang justru semakin dipuji, ia semakin bersemangat untuk berprestasi. Terserah itu pilihan Anda.

Saya justru merasa malu, jika prestasi saya diketahui oleh banyak orang, tetapi prestasi saya tersebut tidak sama sekali menguntungkan umat. Sedih rasanya, jika berhasil mendapatkan prestasi juara 1 ataupun 2, tapi belum mampu bermanfaat untuk orang banyak. Hey kamu, coba pikirkan ini. Prestasi kamu yang sebanyak itu sudah dirasakan oleh umat belum?

Oia, sebentar lagi ada ajang yang namanya Kompetisi Mahasiswa Berprestasi baik tingkat jurusan, fakultas, universitas, sampai nasional. Saya ucapkan selamat buat Anda yang bersemangat mengikuti kompetisi tersebut. Saran saya (yang dulu juga pernah ikut) nikmatilah prosesnya. Kamu mengeluh? ah sudahlah ke laut saja. Tapi ingat, kamu menang dalam kompetisi tersebut bukan berarti kamu benar benar berprestasi loh. Itu hanya gelar "Mahasiswa Berprestasi" saja dan kompetisinya hanya seremonial saja. Gak percaya? Buktikan saja! Berprestasi kalau gak bermanfaat buat banyak orang buat apa sih? Ada yang bisa jawab? Bermanfaat itu dampak positifnya meluas loh yaa...

Daaaaan... Dengan berprestasi berarti kita membangkitkan yang namanya Aura Kompetisi. Bukan berarti sikut-sikutan sama lawan atau mencari musuh. Berprestasi mah bukan seperti itu. Maksud dari membangkitkan Aura Kompetisi adalah membuat diri kita tidak nyaman apabila diri ini hanya diam menjadi penonton saja. Mau menjadi penonton saja? Nggak kan.. Makanya berprestasi. Memang hidup gak usahlah neko-neko, cukup jalani hidup, yang penting beres. Eits bukan itu! Kita harus punya aura itu biar hidup semakin bersemangat dan ada dinamikanya.

Yuk jadi buat kamu, berprestasilah! Minimal senyum deh. Eiiittss.. Bersedakah lebih bagus lagi. Itu katagori berprestasi menguntungkan banyak orang loh, dan terlebih bisa menikmati prosesnya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun