Mohon tunggu...
Giacinta Marescotti Jessica
Giacinta Marescotti Jessica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Memahami Potensi Gen Z: Peran Strategis Behavioral Event Interview dalam Proses Seleksi Kompetensi

22 Juni 2024   22:05 Diperbarui: 22 Juni 2024   22:21 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: creativemarket.com

Dunia kerja terus berevolusi, dan generasi terbaru yang memasuki arena profesional adalah Generasi Z atau Gen Z. Lahir antara tahun 1997 hingga 2012, Gen Z membawa perspektif unik dan keterampilan yang berbeda ke dalam lingkungan kerja. Sebagai pribadi digital native, mereka memiliki kemampuan adaptasi teknologi yang luar biasa dan cara pandang yang penuh inovasi terhadap berbagai isu. Namun, bagaimana cara terbaik untuk menilai potensi mereka dan memastikan bahwa mereka adalah orang yang tepat untuk suatu organisasi?

Behavioral Event Interview (BEI) merupakan metode yang cukup relevan dan efektif. BEI, yang juga dikenal sebagai Competency-Based Interview, adalah teknik wawancara yang berfokus pada pengalaman masa lalu kandidat untuk memprediksi perilaku dan kinerja mereka di masa depan. Metode ini menjadi semakin penting dalam era rekrutmen Gen Z, di mana soft skills dan potensi menjadi faktor kunci dalam menentukan kesuksesan kandidat di tempat kerja.

Rasional Berpikir Behavioral Event Interview

Behavioral Event Interview didasarkan bahwa perilaku masa lalu adalah prediktor terbaik untuk perilaku masa depan. Rasional berpikir di balik metode ini dapat dijelaskan melalui tiga poin utama,

Pertama, BEI didasarkan pada pemahaman mendalam tentang perilaku yang berhubungan dengan kinerja terbaik dalam organisasi. Sebelum melakukan wawancara, perusahaan perlu melakukan analisis mendalam tentang kompetensi dan perilaku spesifik yang berkontribusi pada kesuksesan dalam peran tertentu. Ini bisa mencakup kemampuan seperti problem-solving, kerja tim, kepemimpinan, atau inovasi. Dengan memahami indikator-indikator kinerja terbaik ini, pewawancara dapat merancang pertanyaan yang tepat sasaran untuk menggali informasi yang relevan dari kandidat Gen Z.

Kedua, BEI berasumsi bahwa kandidat yang secara konsisten dan efektif menunjukkan perilaku-perilaku positif di masa lampau cenderung akan mengulangi perilaku serupa di masa mendatang. Misalnya, jika seorang kandidat Gen Z dapat menunjukkan bagaimana mereka berhasil memimpin sebuah projek kampus yang kompleks, mengatasi konflik dalam tim, atau menghadapi deadline yang singkat, ini dapat menjadi indikator kuat bahwa mereka akan mampu menangani tantangan serupa dalam lingkungan kerja profesional. Pendekatan ini sangat relevan untuk Gen Z yang mungkin belum memiliki track record panjang dalam dunia kerja formal, tetapi memiliki pengalaman dari kegiatan akademis, organisasi mahasiswa, atau projek diluar.

Ketiga, BEI meyakini bahwa ada kemungkinan tinggi kandidat akan menunjukkan perilaku yang serupa di masa mendatang. Ini didasarkan pada teori psikologi bahwa perilaku manusia cenderung konsisten dan dapat diprediksi dalam situasi yang serupa. Dengan menganalisis pola perilaku kandidat dalam berbagai situasi di masa lalu, BEI memungkinkan perusahaan untuk membuat prediksi yang lebih akurat tentang bagaimana kandidat akan berperilaku dalam peran baru mereka. Hal ini sangat penting dalam konteks Gen Z yang dikenal memiliki karakteristik dan ekspektasi kerja yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Implementasi BEI dalam Proses Seleksi Kompetensi Gen Z

Penerapan Behavioral Event Interview dalam proses seleksi kompetensi Gen Z memerlukan pendekatan yang terstruktur dan strategis. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam implementasi BEI:

1. Persiapan yang Matang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun