Mohon tunggu...
Ghusyara Hima
Ghusyara Hima Mohon Tunggu... -

Mahasiswa psikologi yang sedang mengerjakan tugas-tugasnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fase Laten menurut Siegmund Freud

17 Juni 2015   21:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:09 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari usia 5 atau 6 tahun sampai usia remaja, anak mengalami periode peredaan impul seksual, disebut periode laten. Menurut Freud penurunan minat seksual diakibatkan dari tidak adanya daerah erogen baru yang dimunculkan oleh perkembangan biologis.

Pada fase laten, anak mengembangkan kemampuan sublimasi, yaitu mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual, khusus nya dibidang intelektual, atletik, keterampilan, dan hubungan teman sebaya.

Fase laten juga ditandai dengan percepatan pembentukan superego, orang tua bekerja sama dengan anak berusaha merepres impuls seks agar energi dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk sublimasi dan pembentukan superego. Anak menjadi lebih mudah mempelajari sesuatu dibandingkan dengan masa sebelum dan sesudah masa pubertas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun