Mohon tunggu...
Ghusyara Hima
Ghusyara Hima Mohon Tunggu... -

Mahasiswa psikologi yang sedang mengerjakan tugas-tugasnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Psikosesual, Fase Oral dan Fase Anal

31 Maret 2015   22:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan Psikoseksual

Insting utama manusia adalah libido, yaitu untuk melestarikan spesies atau keturunannya. Manusia berkembang secara evolutif yaitu secara bertahap.

Perkembangan psikoeksual dibagi menjadi 5 fase, tetapi sementara saya akan menjelaskan tentang 2 fase utama, yaitu fase oral dan fase anal.


  • Fase Oral (0-2 tahun), yaitu kepuasan seksual terjadi di area mulut. Bayi mendapatkan kepuasan seksualnya pada area mulut, seperti menghisap susu ibunya atau mainan yang ada di sekitarnya. Pada fase ini hanya ada id (insting) dan id harus terpenuhi secara serta merta. Ego dan superego belum muncul atau berkembang pada fase ini. Bila pada fase ini tidak terpenuhi maka dewasamya cenderung mudah menyerap apa saja atau tidak mudah menelaah sesuatu secara benar. Saat mulai tumbuh gigi kepuasannya sudah tidak menhisap lagi melainkan menjadi menggigit, dan bila tidak terpenuhi dewasanya cenderung menjadi pribadi yang agresif.

  • Fase Anal (2-3 tahun), yaitu kepuasannya terpenuhi apabila lancar saat mengeluarkan kotoran, buang air besar maupun buang air kecil. Pada fase ini anak-anak perlu diberlakukan toilet training atau diajarkan membuang kotoran pada tempatnya. Sudah muncul ego dasar yaitu perilaku menunda, seperti ketika ingin buang kotoran tetapi tidak ada tempat maka akan menundanya sampai ada tempat/toilet untuk membuang kotoran. Bila toilet training pada fase ini represif maka dewasanya akan cenderung keras kepala, kikir, atau perfeksionis, dan bila lebih bersabar maka dewasanya akan cenderung kreatif atau produktif.


Sekian dulu penjelasannya, fase-fase selanjutnya akan saya bahas pada postingan mendatang. Terimakasih....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun