Jadi, ketika memberikan suatu layanan, sesuai dengan permasalahan yang memang butuh untuk diselesaikan. Dalam hal ini, layanan yang diberikan dapat berupa layanan klasikal, layanan bimbingan kelompok, layanan konsultasi, layanan konseling kelompok, dan konseling individu.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk saling memahami bahwa layanan Bimbingan dan Konseling memiliki peran sangat penting bagi siswa. Karena tidak dapat memungkiri bahwa keberadaan guru BK saat ini tidak terlalu dimanfaatkan oleh para siswa, hal ini terjadi karena mungkin pandangan seseorang yang masuk atau bertemu dengan guru BK adalah anak yang nakal, dan sebagainya. Maka dari itu perlu juga diketahui tentang bidang layanan Bimbingan dan Konseling, fungsi Bimbingan dan Konseling, tujuan pemberian layanan, prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling.
Ada beberapa bidang layanan bimbingan dan konseling, yaitu :
- Bimbingan pribadi, Dalam bidang ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik  dalam  menemukan,  memahami,  dan mengembangkan  pribadi yang beriman   dan   bertakwa   terhadap   Tuhan   yang   Maha   Esa,   serta mengembangkan  sifat-sifat  yang  positif  seperti  mandiri,  aktif,   dan kreatif.
- Bimbingan sosial, Pelayanan  bidang  ini  membantu  peserta  didik  untuk  dapat  mengenal, beradaptasi,  dan  berhubungan  dengan  lingkungan masyarakat.  Dan  juga mengenal  norma-norma,  aturan-aturan,  dan  nilai-nilai yang  berlaku dimasyarakat.  Serta  berlandaskan  budi  pekerti  luhur dan  rasa  tanggung jawab.
- Bimbingan belajar, Pelayanan  bimbingan  dan  konseling  ini  membantu  siswa  sekolah  dasar menumbuhkan    perilaku  kebiasaan  belajar  yang  baik  untuk  dapat  menguasai  pengetahuan  dan  ketrampilan,  dan  menyiapkan    untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
- Bimbingan karier, Pelayanan  bimbingan  dan  konseling  ini  membantu  siswa  sekolah  dasar mengenal  dunia  kerja  dan  mulai  mengarahkan  diri  untuk masa  depan karier. Untuk di sekolah dasar, pelayanan bimbingan karier ini membantu siswa agar dapat menentukan  selanjutnya setelah lulus. Dan juga agar  tetap  mengembangkan  potensi  yang  sudah  dia  miliki.
Uman Suherman yang dikutip oleh Sudrajat (2008) mengemukakan sepuluh fungsi bimbingan dan konseling, yaitu :
- Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar  memiliki  pemahaman  terhadap  dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,  dan  norma  agama).  Berdasarkan pemahaman  ini,  konseli  diharapkan  mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif;
- Fungsi Preventif, yaitu  fungsi  yang  berkaitan  dengan  upaya konselor  untuk  senantiasa  mengantisipasi berbagai masalah yang  mungkin  terjadi  dan berupaya  untuk  mencegahnya,  supaya  tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan  diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
- Fungsi Pengembangan,  yaitu  fungsi  bimbingan  dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk  menciptakan  lingkungan  belajar  yang kondusif,  yang  memfasilitasi  perkembangan konseli.
- Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepadaÂ
- konseli  yang  telah mengalami masalah,  baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.  Teknik  yang  dapat  digunakan  adalah konseling, dan remedial teaching
- Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam  membantu  konseli  memilih  kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan  penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan;
- Fungsi  Adaptasi,  yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk  menyesuaikan program  pendidikan terhadap  latar  belakang  pendidikan,  minat, kemampuan, dan  kebutuhan konseli.
- Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif
- Fungsi Perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan  dan  bertindak  (berkehendak). Konselor  melakukan intervensi  (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif
- Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada  konseli  dalam  mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli
- Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu  konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi  kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar  dari  kondisi-kondisi  yang  akan menyebabkan  penurunan  produktivitas  diri. Pelaksanaan  fungsi  ini  diwujudkan  melalui program-program yang menarik, rekreatif  dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.
Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan, di antaranya  :
- Aspek perkembangan pribadi-sosial. Dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
- Aspek perkembangan belajar. Peserta didik mampu belajar secara efektif, dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, serta memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi ujian.
- Aspek perkembangan karier. Peserta didik mampu membentuk identitas karier, merencanakan masa depan, serta mampu mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat.
- Prinsip-prinsip yang terdapat dalam layanan Bimbingan dan Konseling di antaranya
- adalah :
- Layanan diperuntukkan  bagi  semua siswa
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua siswa atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah.
- Layanan sebagai proses individualisasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan , konseli dibantu  untuk memaksimalkan  perkembangan  keunikannya tersebut. Prinsip  ini juga berarti bahwa  yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
- Menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan  aspirasi.  Sangat  berbeda  dengan pandangan  tersebut,  bimbingan  sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan  kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
- Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga  tugas  guru-guru  dan  kepala  Sekolah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing, dalam hal ini antara guru BK dan yang lain dapat bekerja sebagai teamwork;
- Pengambilan keputusan. Ini merupakan hal yang esensial  dalam  bimbingan  dan  konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri,  dan  menyempurnakan  tujuan  melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk  membuat  pilihan  secara  tepat  bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan.
- Berlangsung dalam Berbagai Setting (adegan)  Kehidupan.Pemberian  pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, dan  masyarakat  pada umumnya. Bidang  pelayanan  bimbingan juga bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Dari banyak hal yang dipaparkan di atas, maka dapat dimengerti dan dipahami bahwa layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah memiliki peran penting bagi perkembangan peserta didik atau siswa, dalam hal ini disebut dengan Konseli. Banyak layanan yang dapat diberikan pada siswa yang mengalami permasalahan yang menghambat perkembangannya, baik permasalahan pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Dalam pemberian layanan, guru BK juga memiliki aturan atau dalam hal ini disebut dengan asas-asas yang harus dimiliki atau yang harus ada dalam setiap layanan, seperti salah satu contoh Asas Kerahasiaan. Ya, asas ini adalah asas penting dalam pemberian layanan Bimbingan dan Konseling, karena dengan memegang asas ini, maka dapat membuat konseli atau siswa lebih bisa percaya dan bisa lebih terbuka dalam memaparkan masalahnya, sehingga guru BK atau konselor pun dapat memberikan alternatif pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan yang dialami oleh siswa.
Salam Bimbingan dan Konseling, BK Peduli Siswa....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H