Terorisme? Bom Bunuh Diri atau Ambil Alih Kekuasaan?

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kegiatan teroris yang dilakukan oleh organisasi teroris tidak dimaksudkan untuk tujuan damai melainkan untuk merebut atau merebut otoritas yang sah. 

"Mereka mewakili gerakan politik yang berupaya merebut kendali. Dalam topik "mencegah terorisme", Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, Direktur Pencegahan BNPT RI, menggambarkan gerakan tersebut sebagai gerakan yang berupaya merebut kekuasaan dengan mengeksploitasi, mendistorsi, dan mempolitisasi agama" 

Karena yang biasa kita ketahui, gerakan terorisme ini berlangsung dengan adanya alibi untuk membentuk perdamaian agama atau kelompok tertentu. namun, setelah Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid berbicara mengenai kejadian tersebut bisa mengubah pikiran warganet. karena pada akhirnya  kelompok tersebut ingin mendirikan negara agama menurut versi mereka (kelompok terorisme). Artinya, selama ini kelompok terorisme menjadikan agama sebagai alat untuk mencapai tujuan utamanya. 

"Padahal, perilaku mereka sangat jauh dan bertentangan dengan nilai leluhur agama" ucap dia. 

Pada akhirnya, geng tersebut bercita-cita untuk mendirikan negara berdasarkan agama versi mereka (kelompok terorisme). Hal ini menunjukkan bahwa organisasi teroris sejauh ini telah mengeksploitasi agama sebagai senjata untuk mencapai tujuan inti mereka. 

Narasi positif, cita-cita surgawi, dan memupuk kebajikan kebaikan dan moderasi dalam budaya dan agama semuanya dapat digunakan untuk menghentikan perkembangan paham radikal.