Desa Condongcampur, 25 Agustus 2024 - Upaya dalam mengurangi angka stunting yang masih tinggi di Indonesia khususnya di Desa Condongcampur yaitu mencegah stunting dengan melakukan pelatihan pembuatan Bolap (Balu Uap) dari kentang. Pelatihan ini diselenggarakan oleh kelompok KKN Universitas Muhammadiyah Purwoketo, bersama dengan ibu-ibu PKK Desa Condongcampur yang bertujuan agar dapat meningkatkan asupan gizi pada balita di Desa Condongcampur.
Stunting merupakan suatu kondisi anak dimana mengalami gangguan pada pertumbuhan, sehingga terjadi masalah gizi kronis yang dimana terjadinya kekurangan asupan gizi yang berakibat tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Bentuk kegagalan pertumbuhan akibat ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung mulai dari masa kehamilan sampai usia 24 bulan.
Stunting yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, termasuk Desa Condongcampur. Kurangnya asupan gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral menjadi penyebab terjadinya stunting pada anak. Oleh karena itu, pemanfaatan kentang sebagai bahan utama dalam pembuatan bolu uap dianggap sebagai solusi dalam pencegahan stunting
Kentang dikenal akan kaya nutrisi penting seperti karbohidrat, mineral (besi, fosfor, magnesium, natrium, kalsium, dan kalium), protein, lemak, vitamin C dan B1 yang dibutuhkan untuk pertumbuhan pada balita. Dalam pelatihan pembuatan bolu uap ini, peserta terdiri dari ibu-ibu PKK yang diajarkan cara mengolah kentang menjadi bolu uap yang lezat dan bergizi. Dengan ini, diharapkan asupan gizi pada balita di Desa Condongcampur dapat ditingkatkan secara signifikan.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan pembuatan  bolu uap ini, ibu-ibu PKK di Desa Condongcampur dapat termotivasi dan menginovasi makanan untuk asupan gizi pada balitan dengan memanfaatkan kentang yang mudah didapatkan  sebagai bahan pangan yang kaya akan gizi," ujar ketua tim KKN, Ghozian Zidqi. "Bolu uap yang dibuat tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga bisa menjadi makanan sehat yang membantu mencegah stunting."
Selain mendapatkan keterampilan serta pengetahuan baru, ibu-ibu PKK juga diajak untuk memahami pentingnya dalam asupan gizi yang seimbang bagi balita. Diharapkan, setelah dilakukannya pelatihan ini dapat menerapkan ilmu yang didapatkan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan membagikannya kepada masyarakat setempat yang lain.
Pelatihan pembuatan bolu uap ini merupakan bagian dari program kerja unggulan KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang bertujuan untuk melatih dan memberikan tambahan informasi masyarakat Desa Condongcampur dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan balita. Dengan adanya program ini, diharapkan angka stunting di Desa Condongcampur dapat ditekan dan generasi yang mendatang dapat tumbuh sehat serta cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H