Mohon tunggu...
Ghozi Abdurrohman Al Faatih
Ghozi Abdurrohman Al Faatih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta

.

Selanjutnya

Tutup

Money

Harbolnas Jangan Sampai Lolos!

11 Desember 2020   14:53 Diperbarui: 11 Desember 2020   14:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Setiap tahun pada tanggal 12 Desember digelar Hari Belanja Online Nasional (HARBOLNAS) oleh banyak e-commerce. Harbolnas merupakan kegiatan diskon besar-besaran yang didukung berbagai industri. Kegiatan tahunan ini diprakarsai pada 12 Desember 2012 oleh enam e-commerce besar di Indonesia yaitu Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka dan Bukalapak.

E-commerce memberikan kemudahan kepada pelaku bisnis dalam membuka toko online. Pelaku bisnis dapat menawarkan produk barang atau jasanya secara online dengan jangkauan konsumen yang mencapai manca negara. Kegiatan ini terbukti membantu penjualan berbagai industri, mulai dari industri rumahan hingga industri besar.

Tahun ini Harbolnas yang dikawal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dinilai berkembang pesat. Hal dibuktikan dengan jumlah pesertanya yang mencapai lebih dari 250 platform belanja online. Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey, memperkirakan kenaikan penjualan pada Harbolnas 2020 naik di kisaran 15 sampai 20 persen. Sementara pada Harbolnas 2019 dikatakan roy mencatatkan penjualan Rp9 triliun, yang berarti naik 30 persen dibandingkan dengan 2018 yang di angka Rp6,8 triliun. Dengan asumsi kenaikan tahun ini sekitar 15 sampai 20 persen, maka total penjualan bisa menembus Rp10,8 triliun.

Meski Harbolnas digelar pada 12 Desember, sejumlah toko online sudah menyediakan promo jauh-jauh hari. Dengan adanya Harbolnas ini kita bisa berbelanja kebutuhan dengan harga yang lebih murah. Kita juga bisa mendukung UMKM dengan membeli pruduk-produknya. Namun, kita tidak boleh menjadi konsumtif karena tergiur dengan berbagai promo yang ada.

Sebagai konsumen seharusnya kita belanja berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Kita juga perlu mencermati segala bentuk diskon yang diberikan, termasuk jenis barang yang diberikan diskonnya. Jangan terjebak iming-iming diskon, karena banyak diskon abal abal. Maka dari itu, mari bijak berbelanja dengan mengedepankan perilaku kritis dan rasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun