Buku Enid Blyton bisa dibilang adalah masa kecil saya. Kisah-kisahnya yang  begitu anak-anak, nilai-nilai moral yang begitu membekas, deskripsi yang begitu indah mengenai Inggris dan kehidupan asramanya, benar-benar membuat saya kecil  hanyut! Selain Ibu Blyton, banyak juga pengarang lain yang mengisi kehidupan saya, hingga tak terasa 22 tahun setelah saya mulai bisa memahami bacaan, berkotak-kotak buku sudah saya kumpulkan. Mulai dari komik Asterix dan kawan-kawan, novel-novel populer, novel klasik, buku sastra hingga buku self-help putus dari pacar saya kumpulkan! Sungguh, buku-buku tersebut bagaikan sahabat, teman berpetualang, kekasih serta mentor terbaik yang bisa saya miliki. Saya mencintai buku-buku saya.
Hidup bergulir saya pun harus lepas dari sangkar. Hidup jauh dari zona nyaman, membuat saya tidak bisa membawa 'kekasih-kekasih' saya. Merekapun terasing di sudut berdebu, terkurung dalam kotak-kotak penyimpanan di rumah tempat saya besar. Sesekali saya pulang, saya akan menjenguk mereka dan membaca sedikit lembaran-lembaran salah satu dari mereka untuk mengenang memori manis yang menyeruak saat membacanya.
Namun mencintai tidak harus selamanya memiliki. Saya menyadari buku-buku saya lebih dari sekedar memori indah untuk saya sendiri. Saya meyakini banyak orang-orang di kehidupan saya maupun orang-orang asing menginginkan membaca buku-buku yang saya miliki dan lebih mampu merawat mereka dibanding yang bisa saya lakukan saat ini. Dengan berbesar hati saya merelakan kekasih-kekasih saya untuk terpampang di situs penjualan on-line (di situs jejaring paling ramai di Indonesia tentunya). Berharap mereka bertemu dengan pecinta-pecinta lainnya yang terpesona dan terhanyut kepada mereka.f
Selamat jalan kesayangan-kesayanganku. Kisah kalian selalu menjadi bagian dari hidupku.
That is why for me, unlike the Godfather, business IS personal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H