Mohon tunggu...
Tiara Kirana
Tiara Kirana Mohon Tunggu... -

a doctor, a writer, an aloof

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ratapan Bahasa Kebangsaan

14 Agustus 2012   14:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:47 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wahai Bangsa Indonesia, betapa perih hatiku sekarang ini!Pedih..Nyeri! Siapakah yang tak terkoyak perasaannya bila tidak diakui, tidak dihargai, terlebih...tidak dicintai? Apakah kalian tidak sadar apa yang telah kalian lakukan? Oh buka mata kalian! Tajamkan perasaan kalian yang telah tumpul! Pasang telinga kalian baik-baik untuk mendengarkan perasaanku! Aku bersama kalian semenjak kalian lahir, memberikan kalian makna akan hal-hal yang ada di dunia baru kalian. Kalian belajar memahami dunia, belajar untuk menangis, tertawa, terluka, karenaku. Oh Bangsa Indonesia, apakah kalian bisa begitu khilaf melupakan mengapa aku ada? Mengapa ku tercipta? Aku yang sederhana ini tercipta untuk mempersatukan bangsa. Ya, bangsa Indonesia yang besar! Bangsa Indonesia dengan seribu satu ragamnya, akan hancur bila aku tidak ada. Tanpaku, bangsa yang besar ini akan morat-marit karena tidak ada saling pengertian antar sesamanya. Ya, kalian Bangsa Indonesia, akan morat-marit karena kesalahpahaman-kebingungan dan terlebih keterpecahbelahan! Tidak mengertikah kalian, tanpaku kalian hanya akan saling berkumpul dengan yang memahami kalian? Tanpaku kalian tidak dapat menyatukan ide-gagasan-pikiran-perasaan-impian? Tanpaku kalian bukanlah suatu bangsa yang bersatu! Tanpaku, para penjajah akan semakin sukses memecah belah dan menginjak-injak kalian karena kalian tidak akan bisa menyatukan tujuan untuk lepas dari genggaman mereka! Tapi lihatlah apa yang terjadi saat ini..Kalian sadar tidak sadar menyepelekan-melupakan-seakan mengenyahkanku dalam kehidupan kalian. Pernahkah kalian terlena dalam sastra dimana aku digubah dengan indahnya oleh pengarang-pengarang hebat Indonesia? Pernahkah kalian berusaha mempelajari-mengerti sisi dirikuu yang jarang kalian dengar atau kalian lihat? Pernahkah kalian mengajari anak-anak kalian keindahanku pada anak-anak kalian? Pernahkah kalian menanamkan betapa pentingnya adanya aku kepada anak-anak kalian? Betapa banyak kalian sekarang begitu angkuh, wahai Bangsa Indonesia! Begitu bangga dan puas diri saat menguasai sang Asing, tanpa tahu kalian belum mampu menguasai ku dengan selayaknya! Terlebih yang menyakiti hatiku, kalian mengajarkan anak-anak kalian untuk lebih fasih menguasai sang Asing dengan alasan untuk masa depan mereka. Kalian menggunakan sang Asing sehari-hari baik didalam maupun di luar tempat tinggal kalian..Lupakah kalian dimana kalian hidup saat ini? Bangsa Indonesia kalian masih perlu bersatu. Betapapun pintar dan hebatnya kalian, kalian tetap Bangsa Indonesia yang masih hidup dan berhutang kehidupan pada tanah-air dan udara Indonesia.  Pikirkanlah, untuk hutang kehidupan yang kalian miliki pada negara ini, tidakkah setidaknya mencintaiku adalah hal terkecil yang bisa kalian lakukan? Karena setidaknya hal tersebut menunjukkan kalian masih ingat identitas diri kalian?Janganlah menjadi kacang lupa kulit Bangsa Indonesia. Oh betapa kalian begitu mendekati kedurhakaan padaku, Bangsa Indonesia? Terdengarkah rintahanku ini? Terbukakah hati dan pikiran kalian? Betapaku mengharap kembalinya cinta dari kalian Bangsa Indonesia...

Salam hormat,

Bahasa Kebangsaan

(Bahasa Indonesia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun