Mohon tunggu...
Tiara Kirana
Tiara Kirana Mohon Tunggu... -

a doctor, a writer, an aloof

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

_Love etc_Kapan nikah?part II

30 Oktober 2011   16:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menemukan seseorang yang tepat.

Alasan itu bisa menjadi sesuatu yang klise, bisa juga sesuatu yang jujur saat pertanyaan legendaris, "kapan nikah?" dilontarkan.

Bisakah?

Tepat? Apa yang dimaksud dengan orang yang tepat? Tentunya kita semua (tentu saja penulis juga termasuk di dalamnya) pernah membaca ribuan kata puitis tentang cinta, tentang seseorang yang tepat . Seperti mencoba mencari petunjuk dalam peta harta karun, banyak individu mencoba berbagai cara untuk dapat menemukan seseorang yang tepat- belahan jiwa-soul mate-the significant other..or simply..jodoh.

Seseorang bisa:

Membaca buku tentang menemukan belahan jiwa

Menonton film mengenai indahnya takdir "kebetulan" menemukan orang yang tepat dari suatu peristiwa kebetulan

Mengikuti ceramah agama mengenai bagaimana semua manusia di dunia diciptakan berpasang-pasangan dan akan saling menemukan di dunia ini

Bahkan mempercayai ramalan saat  dituliskan "anda akan bertemu pasangan hidup anda" (mr-mrs fortune teller, uhmm details please...when exactly "the time" ? i can't wait..uhm..like forever, can I?)

Penulis mempercayai (sangat mempercayai) tentang jodoh. Namun sebut penulis pesimis-skeptis-realis bahwa semua orang di dunia dapat menemukan jodohnya. Tentu saja ada orang-orang yang sangat beruntung untuk menemukan belahan jiwanya (and I so envy you guys for that :)  ), tapi kebanyakan orang 'belum' beruntung berjodoh di dunia ini. Buktinya, berapa banyak orang-orang yang kita kenal berakhir hidupnya dalam kesendirian tanpa cinta dari pasangan? Berapa banyak pasangan yang kita kenal, hidup bersama dalam ketidakbahagiaan karena kebersamaan mereka (tetapi 'menjaga nama keluarga' adalah yang utama..untuk mereka)? Berapa banyak pasangan yang bersama, namun menemukan kebahagiaan bersama orang lain?

Menemukan orang yang tepat bukan berarti menemukan seseorang untuk menikah. Menikah hanya sekedar urusan urat dan surat. Menemukan orang yang tepat artinya (setidaknya untuk penulis) menemukan seseorang  yang mampu membuat kita berkomitmen dan bahagia dalam komitmen tersebut.

Sesederhana itu?

Ya.

Manusia akan selalu bisa jatuh cinta, begitu banyak makhluk indah dan hebat di luar sana. Pencarian menemukan 'soulmate' akan selalu bisa dikaburkan oleh hati dan birahi, dengan alasan permisif, 'mungkin dia adalah sang cinta sejati'. Tapi The High Above memerintahkan manusia untuk mengikatkan diri dalam perkawinan tidak tanpa alasan. Kalau hanya untuk saling mencintai dalam kebahagiaan, manusia bisa melakukannya dengan mudah. Namun mencintai di saat terburuk, mencintai bahkan saat menyadari bahwa pasangan adalah bukan yang kita impikan, mencintai bahkan saat cinta tiba-tiba menjadi sebuah kata asing dalam memori otak...membutuhkan komitmen.

Pernikahan bukan suatu perayaan megah persatuan dua manusia yang saling mencintai. Pernikahan adalah komitmen dua individu untuk berusaha saling mencintai satu sama lain sepanjang hidup mereka, di saat terbaik dan terburuk kehidupan mereka, disaat menyadari pasangannya bukan seseorang yang tepat namun menggali berbagai cara untuk tetap mencintai pasangannya, disaat kehidupan mengubah mereka menjadi dua individu yang tumbuh berlawanan arah mereka akan mengerahkan seluruh tenaga untuk tumbuh saling membelit kembali. Bukan untuk nama baik, bukan untuk kebahagiaan keluarga besar, bukan untuk sekedar 'bersama'. Karena komitmen dalam pernikahan berarti komitmen untuk berusaha bahagia, bersama. Komitmen agung yang diperintahkan oleh 'Sang Pemilik Manusia".

Tampak begitu berat?

Sepertinya begitu.

Jadi kembali ke "Menemukan Orang yang Tepat", ini sekedar opini pribadi penulis:

- Untuk yang sudah-sedang-akan-menikah: mungkin anda memang sudah menemukan 'the right one'. Bukankah mendapatkan keyakinan untuk berkomitmen dengannya mungkin merupakan suatu pertanda dari semesta bahwa dia adalah "seseorang yang tepat' untuk anda? Tidak semua orang beruntung mendapatkan hadiah 'keyakinan' itu. Selamat untuk anda.

-Untuk yang sedang memikirkan-mencari pasangan-baru akan mulai memikirkan untuk mencari pasangan-untuk menikah: goodluck guys! ;)

- Untuk yang berfikir bahwa mereka tidak pernah memikirkan pernikahan: Oh really? Anda tidak akan membuka tulisan penulis dari awal. Judul jelas tercetak "Kapan nikah?" tidak akan menggelitik saraf keingintahuan anda sampai membuka tulisan penulis kalau anda tidak pernah memikirkan pernikahan. Benar kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun