Mohon tunggu...
Tiara Kirana
Tiara Kirana Mohon Tunggu... -

a doctor, a writer, an aloof

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Putri Dunia Nyata

3 November 2011   13:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak percaya akan cerita dongeng.

Aku tidak percaya akan berubah menjadi cantik dalam satu malam karena bertemu ibu peri baik hati

Aku tidak percaya pangeran berkuda putih harus menyelamatkanku dari nenek sihir jahat.

Aku tidak  membutuhkan ciuman pangeran tampan untuk  membangunkanku dari tidur panjang akibat apel beracun.

Aku tidak percaya cinta sejatiku bisa merubah katak menjadi seorang pria tampan.

Aku tidak percaya aku harus merubah diriku menjadi sesuatu yang berbeda untuk mendapatkan cinta dalam hidupku.

Aku percaya kisah nyata dalam hidupku.

Aku percaya cantik merupakan gambaran kekuatan. Kekuatan tekad untuk tampil cantik dan kekuatan percaya diri bahwa aku cantik. Luar maupun dalam.

Aku percaya bahwa aku harus belajar dan mampu untuk melindungi diriku sendiri.

Aku percaya aku harus pintar agar mampu bertahan dalam kehidupan dan tidak mudah tertipu dengan ‘apel segar merah beracun’.

Aku percaya cinta sejatiku adalah penerimaan menyeluruh terhadap satu sama lain. Jadi bila aku mencintai katak, katak itulah cinta sejatiku, bukan pria tampan yang sekonyong-konyong datang dan mengambil alih tubuh kekasihku.

Aku percaya aku cantik, menarik, tangguh, cerdas, menyenangkan, berkepribadian dan tahu apa yang aku mau dalam hidup ini dan aku tidak akan mau merubah diriku demi seseorang atau sesuatu. Aku berubah demi kebaikan dan karena aku menginginkannya.

Aku putri dunia nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun