LDII Karanganyar Gelar Pengajian Semalam Suntuk untuk Edukasi dan Pencegahan Penyalahgunaan
Strategi di Era Digital
Ia juga memaparkan strategi untuk mewujudkan pesantren ramah anak, di antaranya: Â
1. Pemanfaatan Teknologi Positif ;Â
Memanfaatkan platform digital untuk pembelajaran, dakwah interaktif, dan pengembangan literasi digital santri. Â
2. Peningkatan Kapasitas Guru dan Pengasuh: Melatih pengasuh dan ustaz agar memahami psikologi anak dan risiko teknologi. Â
3. Kemitraan dengan Pihak Eksternal*: Bekerja sama dengan pemerintah, organisasi masyarakat, dan dunia usaha. Â
4. Sistem Perlindungan Anak**: Membangun kebijakan untuk mencegah kekerasan dan melindungi hak-hak santri. Â
Harapan untuk Pesantren Indonesia
KH. Ilyas mengakhiri sambutannya dengan mengajak seluruh peserta halaqoh untuk bersinergi mewujudkan pesantren ramah anak yang mampu melahirkan generasi beriman, berkarakter, dan berdaya saing. Â
"Saya optimis, melalui forum ini, kita dapat melahirkan langkah nyata untuk memperkuat peran pesantren di era digital. Pesantren ramah anak adalah wujud nyata implementasi Islam yang menekankan kasih sayang, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia," tutupnya. Â