Mohon tunggu...
Ghoni ImamAbdul
Ghoni ImamAbdul Mohon Tunggu... Security - Jurnalis

Jurnalis tidak hidup dengan kata-kata saja, meski terkadang harus memakannya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

In Memoriam: H. Hariyono Ichsan, Guru dan Tokoh LDII yang Tak Tergantikan

15 Agustus 2024   12:55 Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:57 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana | Kediri - Suasana duka menyelimuti Kota Kediri setelah kabar wafatnya H. Hariyono Ichsan menyebar di kalangan masyarakat, terutama di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri. Beliau menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 21.26 WIB di usia 56 tahun. Kehilangan ini bukan hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga oleh ribuan orang yang pernah bersentuhan dengan kebaikan dan kebijaksanaan beliau.

Pak Hariyono, begitu beliau akrab disapa, dikenal sebagai seorang pendidik yang berdedikasi dan tokoh penting di organisasi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Selama bertahun-tahun, beliau menjabat sebagai Ketua Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPW LDII Jawa Timur, di mana beliau berperan besar dalam membentuk karakter dan wawasan keagamaan generasi muda.

Di kalangan santri Pondok Pesantren Wali Barokah, Pak Hariyono adalah sosok panutan yang selalu memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang kuat kepada para santrinya. Salah satu pesan yang selalu diingat oleh para muridnya adalah, "Ketika diberi tugas (amal saleh) jangan merasa dibutuhkan, tapi rasakanlah bahwa Anda diberi kesempatan. Orang yang merasa diberi kesempatan akan selalu bersyukur."

Sebagai seorang pemimpin di LDII, Pak Hariyono juga dikenal karena kontribusinya yang besar dalam kegiatan dakwah dan pembinaan generasi penerus. Pada akhir tahun 2023, beliau memberikan pembekalan kepada 950 remaja LDII di Yogyakarta, di mana beliau menekankan pentingnya Tri Sukses Generasi Penerus: berakhlakul karimah, alim-faqih, dan mandiri. Pesan beliau selalu menginspirasi, tidak hanya kepada remaja, tetapi juga kepada orang dewasa yang mendengar nasihatnya.

Jauhariah Sholihatu Nafiah, seorang murid Pondok Pesantren Wali Barokah asal Solo, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam. "Beliau adalah guru favorit saya, sifat kebapakan dan kebijaksanaan beliau menjadi panutan bagi kami semua," ujarnya dengan penuh haru.

Wafatnya Pak Hariyono adalah kehilangan besar bagi dunia pendidikan Islam, terutama bagi mereka yang pernah merasakan bimbingan dan inspirasi dari beliau. Namun, ajaran-ajaran beliau akan terus hidup dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi mendatang.

Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi Pak Hariyono Ichsan di sisi-Nya, dan semoga segala amal kebaikan beliau menjadi tabungan pahala yang abadi. Selamat jalan, Pak Guru, Anda akan selalu hidup dalam doa dan kenangan kami. Aamiin. (ghoni) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun