Sekali lagi maafkan
Karena ini adalah puncak deritamu.
Sesungguhnya aku belum rela, ibu
Melepaskan kenyamanan ini.
Aku terbiasa dalam gelapmu.
Terangnya dunia luar
pasti akan menyakitkan bagi mataku,
terlalu silau.
Hingga aku lebih suka memejamkan mataku.
Tapi, kasihan engkau ibu
Badanku ini terus membesar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!