Mohon tunggu...
Ghoffar Maarif
Ghoffar Maarif Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Jangan Sampai ada atau tidak adanya kita didunia sama saja" Karanganyar, Surakarta | Kavaleri 2012 | ITS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuanganku di Kampus Perjuangan

9 November 2013   20:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:23 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

04.45
Kami tegakkan badan, kami kuatkan  hati untuk satu tujuan mencapai Puncak Lawu. Kami kemasi perbekalan. Kami mulai lagi langkah ikhlas dan sungguh-sungguh. Meskipun rasa mual  yang tidak tertahankan lagi, rasa gigilan tubuh yang saling bersahutan satu sama lain, tidak kami hiraukan karena tujuan kami akan tercapai sedikit lagi. Aku pegang terus semangat ”Man Jadda Wajada”. Bismillah kami mulai kembali perjalanan kami menuju titik akhir. Bagas membawakan tas ranselku, yang sudah sempoyongan menahan rasa mual yang sulit tertahankan.

05.15
Kami lihat tugu menjulang tinggi ALHAMDULILLAH, SUBHANALLAH !!!!!! Kami tiba  di titik akhir, titik terakhir tujuan kami, PUNCAK LAWU. Kami berada di ketinggian 3245 mdpl. Matahari terbit memancarkan sinarnya mewarnai awan yang mengelilingi langit. Pemandangan perkotaan, deretan pegunungan, danau dan semuanya bisa kami lihat dari sini. Ciptaan Allah yang sangat Indah. Sungguh luar biasa. Subhanallah, Allah Maha Besar. Negeri ini sungguh indah Ya Allah, bantu kami menjaganya. Aku mencintai negeri ini dengan setulus hati. Semua rasa lelah, gigilan tubuh, kaki pegal-pegal terbayar sudah. Sebuah keindahan alam yang belum kami pernah lihat secara langsung sebelumnya. Sebuah pengalaman paling indah diantara pengalaman-pengalaman sebelumnya yang pernah kulalui. Kami langsung berfoto-foto sambil menikmati sunrise yang mulai menghangatkan tubuh kami. Rasa mual yang kurasakan sudah tidak tertahankan lagi, langsung aku muntahkan tepat di puncak lawu. Muntah di puncak lawu merupakan sensasi yang luar biasa. Kami bertemu pendaki lain yang baru datang dan saling meminta bantuan untuk memfoto kami. Terimakasih teman. Pengalaman yang luar biasa. Ayo kita taklukan puncak-puncak yang lain.

Taruhlah tujuanmu tidak hanya 5 cm tetapi 0 cm di depan matamu sehingga kamu bisa merasakannya. Man Jadda Wajada, Mantra tersebut kembali terbukti menjadi penyemangat bagiku menghadapi setiap rintangan yang ada. Pembelajaran untuk kita semua akan pentingnya kesungguhan untuk mencapai puncak kesuksesan. Puncak dari segala puncak. Puncak hasil dari kesungguhan. Terimakasih kawan atas mimpi yang indah. Selamat istirahat. Sampai Jumpa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun