Mohon tunggu...
Ghiyats Sauki
Ghiyats Sauki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemikiran Apresiatif: Kunci Generasi Muda Mengukir Masa Depan Bangsa

25 Oktober 2024   14:06 Diperbarui: 25 Oktober 2024   14:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi muda adalah tulang punggung dalam pembangunan bangsa sejak masa lalu, untuk masa kini, bahkan masa depan yang akan datang. Masa depan bangsa ada di genggaman generasi muda saat ini. Kreativitas dan inovasi para pemuda sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan  pada era sekarang. Generasi muda sebagai tunas muda yang akan tumbuh menjadi pohon rindang bagi negeri ini. Tantangan globalisasi, disrupsi teknologi, dan segala masalah sosial menjadi tantangan yang berat bagi generasi muda sekarang. Arus informasi yang cepat di era digital dan persaingan global yang ketat membuat generasi muda harus terus belajar dan beradaptasi menghadapi berbagai tantangan era digital. Dewasa ini, anak muda dituntut untuk bisa multitasking dan memiliki banyak skill, entah hardskill maupun softskill.

Pemikiran apresiatif merupakan pendekatan yang berfokus pada kekuatan, keberhasilan, dan potensi positif yang ada dalam diri individu, kelompok, atau suatu organisasi. Pemikiran apresiatif mengajak kita untuk mencari hal-hal pemikiran yang berjalan dengan baik dan yang bersifat membangun di atas fondasi yang kokoh. Dengan kata lain, pemikiran apresiatif bisa disebut dengan suatu hal yang menghargai sesuatu yang sudah ada dan menggunakannya sebagai titik untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Pemikiran apresiatif dapat menjadi solusi yang efektif untuk menghadapi tantangan yang dihadapi generasi muda sekarang dikarenakan beberapa hal yang menjadi alasan utamanya, yaitu:

  • Mengubah Perspektif: Dengan tidak terjebak dalam pikiran negatif tentang masalah, pemikiran apresiatif membantu generasi muda melihat peluang dalam setiap tantangan.
  • Meningkatkan Motivasi: Yaitu dengan memfokuskan pada kekuatan dan keberhasilan, pemikiran apresiatif dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri generasi muda untuk mengatasi tantangan.
  • Membangun Kolaborasi: Pemikiran apresiatif mendorong generasi muda untuk bekerja sama dan saling mendukung, sehingga solusi yang dihasilkan lebih kreatif dan inovatif.
  • Menciptakan Perubahan Positif: Dimulai dari apa yang sudah tersedia dan berjalan dengan baik, pemikiran apresiatif memungkinkan para generasi muda untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Pentingnya Nasionalisme bagi Generasi Muda

Nasionalisme adalah sikap cinta tanah air dan bangsa yang tercermin dalam tindakan nyata untuk memajukan negara. Bagi generasi muda, nasionalisme memiliki peran yang sangat penting karena memberikan suatu identitas, mendorong motivasi, dan membuat persatuan serta bisa mengingat pentingnya pelestarian budaya.

Pemikiran apresiatif dan nasionalisme memiliki hubungan yang saling melengkapi. Dengan menerapkan pemikiran apresiatif, generasi muda dapat melakukan beberapa hal yaitu antara lain:

  • Mengidentifikasi Potensi Bangsa yaitu mengapresiasi keberagaman budaya, memanfaatkan sumber daya alam dengan cerdas, dan saling mengembangkan potensi manusia di Indonesia
  • Membangun Masa Depan yang Lebih Baik: Berfokus pada kekuatan dan keberhasilan bangsa, generasi muda dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia dengan melihat kesalahan yang sudah terjadi dan menjadikan hal itu pelajaran bagi masa depan, saling mengingatkan kesalahan dan juga bahu-membahu memperbaiki masa yang akan datang
  • Menumbuhkan Semangat Gotong Royong Pemikiran apresiatif mendorong generasi muda untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam membangun bangsa
  • Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Dengan melihat kontribusi positif yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya, generasi muda akan semakin mencintai tanah airnya dengan mempertahankan ideologi pancasila.

Generasi muda dianggap sebagai pemangku kepentingan utama dalam pembangunan bangsa sebagai tulang punggung bangsa, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang. Kreativitas dan inovasi dari mereka tidak dapat digantikan dalam menghadapi tantangan era digital, globalisasi, dan disrupsi teknologi. Kembali ke belakang, generasi muda harus dibekali dengan kemampuan multitasking baik secara hard skill maupun soft skill.

Pola pikir yang apresiatif akan membuka jalur kekuatan dan potensi ke arah yang positif, menjadi solusi yang efektif untuk mengeksplorasi peluang di tengah tantangan, meningkatkan motivasi, membangun kolaborasi, dan membawa perubahan yang positif. Di sisi lain, sikap nasionalisme juga harus dikembangkan dalam diri seseorang, untuk mengembangkan rasa patriotisme, persatuan, dan pelestarian budaya. Artinya, dengan pemikiran yang apresiatif dan semangat nasionalisme, generasi muda dapat mengenali potensi bangsa, membangun masa depan yang lebih baik, menciptakan semangat gotong royong, dan menambah rasa cinta tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun