Mohon tunggu...
Ghira Jilan Zhafira
Ghira Jilan Zhafira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa | Universitas Pendidikan Indonesia

INTP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketidakstabilan dalam Kurikulum Pancasila: Dampak pada Pemahaman Generasi Muda

23 Desember 2024   23:13 Diperbarui: 23 Desember 2024   23:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pendidikan Pancasila (sumber: rri.co.id)

Ghira JIlan Zhafira, Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd., M.H.

Pancasila sebagai ideologi dan karakteristik bangsa Indonesia yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia dan membimbing masyarakat Indonesia untuk mengejar kehidupan yang layak, adil dan makmur. Pancasila terdiri dari lima sila, yang tertulis dalam Alinea ke IV pembukaan UUD 1945 yang diperuntukkan sebagai dasar negara. Lima sila tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena masing-masing sila tidak dapat ditukar. Pancasila juga merupakan pedoman hidup masyarakat Indonesia, seperti yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya. Sehingga tidak akan ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu penting bagi generasi muda mempelajari Pendidikan Pancasila sejak dini untuk memahami dasar negara Indonesia. Agar para generasi muda paham akan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Pendidikan Pancasila juga bertujuan untuk membentuk generasi yang cerdas, memiliki moral yang baik, berakhlak mulia dan dapat menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman.

Namun, pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah ketidakstabilan kurikulum yang terus berubah. Perubahan kurikulum bertujuan baik dan terarah tetapi tidak konsisten, akan berdampak pada pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun Pancasila seharusnya menjadi landasan dalam setiap Pendidikan, pengajaran nilai-nilai Pancasila sering terabaikan atau disampaikan dengan cara yang membosankan bagi siswa.

Penting untuk memahami bagaimana perubahan kurikulum yang terus-menerus dapat memengaruhi efektivitas Pendidikan Pancasila, serta bagaimana dampaknya terhadap generasi muda. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Pancasila, terutama dalam perubahan kurikulum yang kurang konsisten.

Ketidakstabilan Kurikulum Pancasila

Kurikulum pendidikan Pancasila mengalami perubahan yang terlalu cepat. Perubahan kurikulum yang terburu-buru ini menimbulkan dampak terhadap pemahaman Pancasila. Dampak ini membuat siswa serta tenaga didik kebingungan. Perubahan yang cepat membuat guru sulit untuk menyesuaikan metode pengajaran dan materi pelajaran menjadi tidak sistematis.

Kurangnya Keberlanjutan dalam Kurikulum.Perubahan dari kurikulum lama ke kurikulum baru sering kali tidak berkesinambungan, dan diganti tanpa mempertimbangkan dampak terhadap pemahaman jangka panjang. Dengan demikian, pembelajaran menjadi teracak, tidak menyeluruh dan tidak terlalu jelas tujuan pengajarannya. Pancasila yang seharusnya menjadi inti dari pembentukan karakter bangsa, hanya dianggap pelajaran formal saja.

Dampak Ketidakstabilan Kurikulum Pancasila

  • Pemahaman yang terbatas dan dangkal
  • Siswa mungkin dapat menghafal seluruh sila-sila dalam Pancasila, atau hanya memahami nilai dasar yang ada dalam Pancasila tanpa memahami makna yang mendalam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan kurikulum yang tidak konsisten membuat matari tidak dikuasai dengan baik oleh siswa.
  • Kebingungan di kalangan guru
  • Sosialisasi dan pelatihan yang kurang cukup mengenai perubahan kurikulum akan membuat guru kesulitan untuk mengadakan pembelajaran yang efektif.
  • Kurangnya penguatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
  • Ketidakstabilan kurikulum menyebabkan kurangnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat.
  • Meningkatnya apatisme dan ketidakpedulian
  • Ketidakpastian dalam materi yang diajarkan dan pendekatan yang kurang da[at menurunkan minat siswa untuk mempelajari Pancasila secara serius, sehingga siswa cenderung menjadi apatis terhadap nilai-nilai Pancasila.
  • Rentan terhadap pengaruh negatif
  • Jika pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila lemah, maka generasi muda rentan terhadap pengaruh ideologi luar. Mereka akan kesulitan membedakan mana yang salah dan mana yang benar dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

Solusi untuk Mengatasi Dampak Ketidakstabilan Kurikulum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun