Latar Belakang
Di era serba instan seperti saat ini, penumpukan limbah plastik menjadi
permasalahan dunia yang sangat penting. Dalam konteks Tujuan Pembanguan
Berkelanjutan (SDGs), khususnya SGDs 12 yang berfokus pada konsumsi dan
produksi yang bertanggung jawab, pengurangan limbah plastik bukan hanya
penting, tetapi juga mendesak. Maraknya penggunaan plastik ini disebabkan oleh
keunggulannya. Plastik terbentuk dari molekul yang kuat, tahan lama, tahan air,
dan juga ringan. Plastik juga mudah didapat dan memiliki harga yang ekonomis
dibandingkan dengan bahan lain, sebab itulah plastik menjadi material vital yang
digunakan hampir seluruh penjual dan perusahaan.
Maraknya penggunaan plastik di Indonesia ini berdampak pada
penumpukan limbah plastik dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan
penghasil sampah terbanyak ke-5 di dunia. Di Indonesia, 12,54 juta ton dari 31,9
juta ton sampah merupakan sampah plastik. Selain itu, dalam setahun, masyarakat
Indonesia memakai 182,7 miliar kantong plastik dan menyumbang sekitar 40%
dari keseluruhan sampah plastik.
Â
Dampak Buruk Limbah Plastik terhadap Lingkungan dan Kesehatan
1. Pencemaran air: Semua rupa dari limbah plastik dapat mencemari
perairan, baik yang utuh maupun tidak. Zat kimia berbahaya dari plastik
ini dapat meracuni makhuk hidup yang tinggal disekitarnya. Lebih
buruknya, apabila racun sudah mengontaminasi hewan laut seperti ikan
dan burung, maka besar kemungkinannya racun tersebut akan memasuki
tubuh manusia dan membahayakan kesehatan.
2. Pencemaran tanah: Partikel-partikel dari plastik dari proses penguraian
plasttik dapat mengontaminasi tanah dan akan menempel pada tumbuhan.
Pada akhirnya, mikroplasik akan memasuki tubuh manusia melalui
tumbuhan. 3. Pencemaran udara: Seiring dengan peningkatan sampah plastik,
pembakaran plastik pun ikut meningkat. Plastik mengandung logam berat
dan bifenil poliklorinasi yang dapat mengakibatkan pencemaran udara.
4. Kesehatan manusia: Seperti yang sudah dirinci diatas, penumpukan
sampah plastik menyebabkan terkontaminasinya manusia oleh
mikroplastik. Plastik mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat
menyebabkan kanker, kerusakan organ, gangguan pertumbuhan, gangguan
pernapasan dan serta gangguan pada sistem saraf.
5. Ekonomi: Plastik merupakan salah satu material yang murah dan dapat
diandalkan oleh setiap pelaku ekonomi. Namun, penggunaan plastik
berlebihan juga menyebabkan kerugian ekonomi misalnya, biaya
pembersihan yang bertambah dan pencemaran lingkungan yang
menyebabkan tempat rekreasi tidak lagi menarik, dan berkurangnya hasil
tangkap nelayan.
Mengurangi sampah plastik melalui konsumsi yang bertanggung jawab
Salah satu cara untuk menerapkan konsumsi yang bertanggung jawab
adalah perubahan pola konsumsi itu sendiri. Penumpukan sampah plastik juga
disebabkan oleh pengguna plastik yang sangat banyak, maka dari itu konsumen
memiliki peran yang besar untuk mengurangi penggunaan plastik. Apabila
konsumen berhenti menggunakan plastik, maka permintaan akan produk-produk
plastik akan berkurang. Membawa tas yang dapat dipakai ulang, membawa botol
air sendiri, dan memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan adalah langkah
kecil yang akan menjadi perubahan besar dalam mengurangi tumpukan sampah
plastik.