Mohon tunggu...
ghina rihhadah
ghina rihhadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Potensi Wilayah Berdasarkan Perhitungan Location Quotien dan Shif Share di Kabupaten Barito Kuala Tahun 2019

8 November 2024   18:10 Diperbarui: 8 November 2024   20:19 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembangunan wilayah yang berkelanjutan memerlukan penentuan sektor-sektor ekonomi unggulan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dalam hal ini, perhitungan Location Quotient (LQ) merupakan salah satu metode yang efektif untuk mengidentifikasi sektor-sektor basis dan non-basis. Sektor basis adalah sektor yang memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kontribusi sektor tersebut pada tingkat yang lebih luas, seperti provinsi atau nasional. Proses identifikasi ini memungkinkan perencanaan pembangunan yang lebih terfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Sebaliknya, Shift Share Analysis (SS) digunakan untuk menganalisis perubahan dalam sektor-sektor ekonomi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan atau penurunan sektor tersebut. Metode SS membagi perubahan dalam sektor ekonomi menjadi tiga komponen utama: efek nasional, efek industri, dan efek kompetitif. Dengan memahami ketiga komponen ini, perencana wilayah dapat menentukan apakah pertumbuhan sektor tertentu dipengaruhi oleh tren nasional, keunggulan kompetitif daerah, atau faktor lainnya. Penggunaan kombinasi metode LQ dan SS memberikan analisis yang menyeluruh mengenai potensi dan dinamika pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. LQ membantu dalam mengidentifikasi sektor-sektor yang menjadi andalan, sedangkan SS menunjukkan kontribusi relatif sektor tersebut terhadap perkembangan ekonomi lokal dibandingkan dengan tren yang lebih luas. Dengan memahami data yang diperoleh dari analisis ini, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dapat merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan strategis untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah. Kabupaten Barito Kuala, yang terletak di wilayah Kalimantan Selatan, memiliki potensi ekonomi yang beragam dan signifikan, terutama di sektor-sektor primer seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Wilayah ini dikenal dengan sumber daya alam yang melimpah, lahan yang subur, serta akses ke sungai-sungai besar yang mendukung kegiatan pertanian dan perikanan. Namun, agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan analisis yang komprehensif untuk mengidentifikasi sektor-sektor mana yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan memiliki daya saing tinggi. Analisis potensi wilayah dengan perhitungan LQ dan SS sangat penting untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang tepat, mengalokasikan sumber daya secara efisien, serta meningkatkan daya saing ekonomi Kabupaten Barito Kuala di tingkat yang lebih luas. Dengan pendekatan ini, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dapat merancang strategi pembangunan yang lebih terfokus pada pengembangan sektor-sektor unggulan yang memiliki prospek berkelanjutan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

1.2 Tujuan 

1. Untuk mengetahui cara menganalisis LQ dan SS pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di Kabupaten Batola padaTahun 2019. 

2. Menganalisis hasil potensi wilayah di Kabupaten Batola pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di Kabupaten Batola pada Tahun 2019.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat peta potensi wilayah pada setiap komoditas di Kabupaten Batola Tahun 2019.

BAB II PEMBAHASAN

2.2  Pembahasan LQ Pertanian Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Pada sektor pertanian yang memiliki nilai LQ paling tinggi dalam sektor basis adalah komoditas jeruk siam. Perkebunan : Pada sektor perkebunan yang memiliki jumlah sektor basis terbanyak adalah komoditas Kelapa Sawit. Perternakan Belawang merupakan wilayah yang memiliki komoditas tidak terunggul di semua sektor yang berkategori non basis. Secara keseluruhan di Kabupaten Batola. Perikanan Pada hasil tersebut Kabupaten Batola banyak yang memproduksi jenis ikan perairan umum karena wilayahnya tidak dekat dengan lautan.   

2.4 Pembahasan Shif Share Pertanian Lamban Lamban Komoditas jagung merupakan tanaman produksi pangan yang pertumbuhannya cepat di Kabupaten Batola karena banyak yang berkategori progresif. Sedangkan pada komoditas tomat pertumbuhannya cepat di beberapa kecamatan seperti Anjir Pasar, Cerbon, Mandastana, Marabahan, dan Wanaraya. Pada hasil analisis di atas menyatakan bahwa komoditas Jeruk siam merupakan komoditas yang mengalami pertumbuhan sangat pesat dan bisa bersaing dalam tingkat regional. Perkebunan Kelapa sawit merupakan komoditas paling cepat (progresif)  dan produksi yang lamban ada pada perkebunan kopi, kakao, tebu, teh, tembakau, sagu, dan juga purun. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2019 pada sektor perkebunan didominasi oleh kepala sawit, kelapa, dan karet. Perternakan Ilmu Wilayah | 33  Perternakan: Semua populasi ternak di Kabupaten Batola lamban dan tidak dapat bersaing. Perikanan Berdasarkan hasil di atas produksi perikanan laut dan perikanan umum di Kabupaten Batola lamban karena merupakan wilayah yang dikelilingi daratan. 

BAB III PENUTUP 

3.1 Kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun