Mohon tunggu...
Ghina Mufidah
Ghina Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya

Belajar tentang parenting

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Aktivitas yang Mendukung Motorik Anak: Yuk Simak Tips agar Anak Tidak Bergantung pada Gadget

18 Desember 2023   20:08 Diperbarui: 18 Desember 2023   20:28 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi anak sedang bermain dengan orang tuanya (Unplash.com/champpixs) 

Melalui kebersamaan penuh canda dan keceriaan, kita bukan hanya membantu anak mengasah keterampilan fisiknya, tetapi juga membuat kenangan yang indah

Pernahkah kalian sadari perkembangan anak sangat erat dalam setiap aktivitas yang dia lakukan? Kadang kita tidak menyadari bahwa hal-hal kecil yang mungkin sederhana namun sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang motorik kasarnya. Perkembangan motorik kasar adalah kemajuan dalam kemampuan anak yang melibatkan penggunaan otot besar dalam melakukan gerakan dan postur tubuh. Rasanya pun sangat menyenangkan saat kita bisa lebih dekat dengan anak dan melukis keceriaan mereka dengan meluangkan waktu bersama.

Saat ini teknologi sangat berkembang pesat salah satunya adalah gadget. Kehadiran gadget tidak hanya dinikmati oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak. Sebagian dari anak usia dini sudah diberikan mainan gadget. Hal tersebut terjadi agar orang tua lebih leluasa melakukan aktivitas tanpa harus mendampingi anak untuk bermain. Tentunya anak-anak pasti sangat senang jika diberi gadget oleh orang tuanya. Namun tanpa disadari, hal seperti ini dapat memengaruhi perkembangan motorik nya. 

Dalam artikel American Academy of Pediatrics yang berjudul “Pentingnya Bermain dalam Tumbuh Kembang Anak” bahwa Teknologi dapat menghilangkan kesempatan untuk berinteraksi tatap muka dengan orang lain, kemampuan untuk keluar rumah dan menggunakan keterampilan motorik kasar dan halus yang penting bagi perkembangan anak. Rasanya tidak heran karena hal tersebut sangat mungkin terjadi, kesulitan yang dialami anak dalam mengkoordinasikan kemampuan motoriknya tentu akan berdampak pada proses belajar seperti menulis, membaca dan belajar lainnya. Hal ini disebabkan karena belajar atau kegiatan lainnya yang membutuhkan kemampuan dalam mengkoordinasikan gerakan.

Apakah benar gadget bisa memengaruhi perkembangan motorik kasarnya? Lalu bagaimana dampaknya jika penggunaan gadget ini dibatasi? Penggunaan gadget pada anak lebih baik kurang dari 1 sampai 2 jam per hari. Jika tidak dapat menimbulkan kecanduan atau disebut screen dependency disorder. Biasanya mereka cenderung akan diam pada posisi duduk atau berbaring dalam jangka waktu yang lama. Padahal pada masa golden age anak-anak memiliki semangat untuk berkegiatan atau bermain secara fisik seperti berlari, melompat, olahraga, atau sekadar diajak berjalan-jalan di luar rumah. Masa golden age ini sangat berpengaruh pada masa depannya nanti, usianya berkisar sejak lahir hingga 6 tahun. 

Menurut Wika dkk. (2022) dalam jurnal yang berjudul “Penggunaan Gawai Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun” menyimpulkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak tepat dapat memengaruhi perkembangan motorik kasar anak yaitu kurangnya aktivitas gerak dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Oleh karena itu perkembangan motorik kasar anak harus diberikan stimulasi agar dapat berkembang dengan baik. Melatih perkembangan motorik anak tidak hanya dilakukan di sekolah akan tetapi keluarga dan lingkungan juga harus turut serta dalam melatih pengembangan motorik anak. ada beberapa tips dalam menerapkan aturan dan batasan penggunaan gadget pada anak, yuk simak tips nya.

1. Menerapkan Jadwal dan Durasi dalam Menggunakan Gadget

 

Ilustrasi ibu sedang memperingati anak untuk berhenti bermain gadget (unplash.com/stock photo and footage)
Ilustrasi ibu sedang memperingati anak untuk berhenti bermain gadget (unplash.com/stock photo and footage)

Penggunaan gadget yang baik kurang dari 1 sampai 2 jam per hari, sedangkan untuk anak di bawah 2 tahun tidak dianjurkan untuk diberikan screen time. Jika anak melanggar aturan yang sudah ditetapkan kita bisa menerapkan sanksi agar anak lebih patuh untuk menuruti aturan tersebut. Namun, berilah perhatian dengan mengajak bermain bersama agar anak tidak merasa kesepian. Permainan yang dapat mengasah motorik kasarnya, seperti bermain petak umpet, kejar-kejaran, bermain bola atau apa pun permainan yang melibatkan komunikasi dua arah. 

Orang tua juga harus menentukan waktu bebas media, misal saat makan dan berada di dalam mobil, dan lain-lainnya. Merangkum dari American Academy of Pediatrics (2016) bahwa Orang tua mepertimbangkan bagaimana anak-anak menggunakan media, dan berdialog secara terbuka dengan mereka. Jika anak terlalu terfokus pada teknologi, ini mungkin mengindikasikan kurangnya waktu untuk bermain, belajar, berkomunikasi, atau istirahat. Jadi pastikan anak tidak melebihi aturan durasi penggunaan gadget sesuai dengan usianya karena dapat berdampak negatif pada perkembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun