Mohon tunggu...
Ghinayun Amalia
Ghinayun Amalia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

bien trop simple

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penipuan Pekerjaan

29 Oktober 2014   18:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang tidak senang bila lamaran pekerjaan yang dilamar itu diterima? Pasti lah ada yang jingkrak-jingkrak, lapor sama enyak babeh, atau minimal tersenyum dan mengucapkan hamdalah.. Meskipun begitu, kita tetap waspada terhadap penipuan yang marak terjadi di jaman sekarang ini. Mereka bisa dengan tega menipu korbannya untuk mendapatkan uang. Setiap orang memang butuh uang, tapi aksi mereka itu seperti pengemis yang meminta-minta dengan tidak hormat. Kita sebagai makhluk berakal seharusnya bisa lebih berhati-hati terhadap orang yang seperti itu. Bang napi sering bilang "Kejahatan terjadi bukan karena niat dari para pelakunya, tapi karna ada kesempatan. Waspadalah waspadalah." Nah, maka dari itu kita perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.1. Sebelum mengirimkan lamaran sebaiknya dicek terlebih dahulu apakah perusahaan itu fiktif atau nyata. a. Kita bisa menceknya dengan mengunjungi atau browsing dari website perusahaan. Kalau memang nyata, sebuah perusahaan pasti memiliki website. Website yang berbayar bukan blog gratis (Anda bisa browsing tentang ini). Apabila sebuah perusahaan memiliki website, si perusahaan akan mengumumkan adanya lowongan di website-nya.b. Alamat dan nomer telepon yang tercantum apakah benar? Bisa dilihat di yellowpages atau google map. :)2. Apabila sudah terlanjur mengirimkan lamaran, kita tidak perlu khawatir. Kita bisa mempelajari atau mewaspadai email penerimaan/training pekerjaan yang masuk ke email kita.a. Semua perusahaan fiktif bisa saja mencamtumkan tandatangan atau kop perusahaan bahkan jadwal training untuk meyakinkan korban.b. Perusahaan fiktif biasanya memberikan keterangan bahwa si calon karyawan diharap untuk menghubungi travel yang sudah tercantum di dalam surat penerimaan dan si calon ini disuruh untuk membayar biaya yang diperlukan untuk pemberangkatan dan penjemputan yang katanya dana itu akan dikembalikan oleh perusahaan. Semua itu hanya PENIPUAN! Karena apabila sudah bekerjasama dengan travel, si calon hanya akan mengkonfirmasi saja akan berangkat dari mana dan dijemput dimana, tidak ada yang namanya si calon disuruh membayarnya. Sebuah perusahaan nyata tidak akan melakukan itu. Perusahaan nyata tidak akan bekerjasama dengan travel tertentu. Biasanya si calon disuruh membeli tiket atau mengeluarkan akomodasi sendiri kemudian dana akomodasi itu diganti oleh perusahaan.c. Biasanya perusahaan nyata akan menggunakan tahap seleksi administrasi, seleksi tes, dan seleksi kesehatan. Hal itu terjadi apabila kita tidak direkomendasikan oleh orang lain.Kita harus hati-hati. Jangan tergesa-gesa dan terbelenggu dengan euforia menerima pekerjaan terlebih dahulu. Be Smart and Be Careful!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun