Pada 10 April 2019 beredar berita mengenai terungkapnya kasus perdagangan manusia yang berhasil ditangani oleh Mabes Polri. Terdapat 8 orang tersangka pada kasus tersebut yang telah memakan korban sekitar 1.200 orang yang dijadikan tenaga kerja ilegal yang dikirim ke Timur Tengah. Salah satu korban yang disamarkan namanya menjadi jingga berusia 20 tahun ditawarkan oleh pelaku yang merupakan tetangganya sendiri untuk menjadi pekerja di Arab Saudi dan mendapatkan gaji 5 juta/bulan dan akan mendapatkan bonus 5 juta apabila dia resmi dikatakan sehat untuk bekerja di luar negeri. Hal tersebut membuat jingga tertarik karena jingga hanya mendapatkan penghasilan 300 ribu/bulan yang mana uangnya tidak cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Setelah jingga sudah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan ia diminta untuk bekerja selama 2 minggu di Surabaya lalu di awal 2018 ia dikirim ke Malaysia, Turki, Suriah, Dubai, Sudan, dan Irak dan saat itu dia tidak pernah diberi gaji. Jingga di siksa di suriah oleh majikannya. Hingga pada akhirnya jingga bersama satu tenaga kerja yang berasal dari Lombok kabur ke KBRI di suriah. Akan tetapi KBRI mengembalikan jingga kepada kantor agennya di Damaskus dan kemudian disiksa lagi lalu dijual ke Irak. Di Irak ia mengalami penderitaan dan pelecehan seksual oleh anak majikannya. Namun ketika ia mengadu kepada majikannya ia malah dituduh mencuri dan dimasukkan ke penjara saat tengah hamil 3 bulan. Jingga bebas karena dijamin pengacara dari organisasi kemanusiaan irak, international organization for migration, dan seed foundation. Ia kembali ke indonesia pada tahun 2019 dan berharap pemerintah menutup jalur ke Timur Tengah agar tidak ada lagi korban sepertinya.
Menurut saya isu perdagangan manusia ini ialah isu yang sangat mengerikan dan tidak memanusiakan manusia lain. Menurut Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) perdagangan manusia ialah mengirim, menampung, merekrut, memindahkan, bahkan menerima orang menggunakan kekerasan, ancaman, perbudakan, paksaan, perangkap hutang dan lain - lain yang memiliki tujuan untuk mengeksploitasi seseorang. Melalui perdagangan manusia seseorang dapat merampas hak - hak yang dimiliki orang lain. Dimana sejatinya semua orang memiliki hak asasi manusia (HAM) seperti berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan kebebasan dari tindakan kekerasan dan penganiayaan. Dalam kasus di atas terdapat banyak hak yang telah dirampas dari korban dimana korban disiksa, dilecehkan, bahkan dipenjara. Tentunya hal tersebut membuat korban akan mengalami banyak kerugian, gangguan kesehatan, bahkan trauma yang mendalam.
Menurut saya solusi terbaik untuk mengatasi isu perdagangan manusia adalah pertama, meningkatkan pendidikan khususnya pada masyarakat menengah kebawah karena isu ini rentan terhadap orang yang memiliki ekonomi yang rendah. Memberikan pendidikan disini dapat dilakukan dengan cara memberi sosialisasi berupa bahayanya isu perdagangan manusia. Kedua, memberitahukan isu perdagangan manusia kepada orang lain sehingga orang lain dapat menjaga diri mereka dan terhidar dari kasus perdagangan manusia. Ketiga, menjadi orang yang dapat mencegah terjadinya perdagangan manusia. Dalam hal ini kita dapat memberikan laporan pada kepolisian jika kita melihat kejadian tersebut atau kita juga dapat mengawasi anak - anak agar dapat berhati - hati pada lingkungan sekitar.
Maka dari itu sebagai manusia yang baik hendaknya kita selalu menjaga diri kita sendiri dan orang lain agar kita sama - sama terhindar dari isu perdagangan manusia. Jangan sampai perdagangan manusia merampas hak kita sebagai manusia. Kita harus terus belajar, menambah wawasan, menjaga diri, mengantisipasi sehingga dapat meminimalisir terjadinya isu ini. Dan harapannya pemerintah diseluruh dunia juga dapat membantu dalam mengatasi isu ini dan memberikan sanksi yang berat terhadap pelakunya.
Nama: Ghina Fitri Hafizha (07041382126183)
Dosen Pengampu: Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc
