Mohon tunggu...
Ghina Fadillah
Ghina Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rokok Kretek: Warisan Budaya Nusantara

1 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   11:23 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rokok kretek merupakan produk khas Indonesia yang telah menjadi simbol budaya dan identitas bangsa. Nama "kretek" berasal dari suara yang dihasilkan saat rokok ini dibakar, akibat campuran cengkih yang mengeluarkan bunyi "kretek-kretek". Lebih dari sekadar produk tembakau, rokok kretek merupakan perpaduan antara tradisi, sejarah, dan ekonomi yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Kretek pertama kali muncul pada akhir abad ke-19 di Kudus, Jawa Tengah, yang kini dikenal sebagai "Kota Kretek". Seorang pria bernama Haji Jamhari menciptakan rokok ini sebagai solusi untuk meredakan sesak napasnya. Ia mencampurkan tembakau dengan cengkih dan membungkusnya dalam daun jagung kering. Inovasi ini bukan hanya menyembuhkan keluhannya, tetapi juga melahirkan industri baru yang berkembang pesat hingga saat ini. 

Dalam perkembangannya, kretek tidak hanya menjadi barang konsumsi, tetapi juga bagian dari kehidupan sosial. Ritual merokok kretek sering menjadi medium interaksi antarindividu, baik dalam pertemuan santai maupun acara formal. Kretek juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Industri kretek menyerap jutaan tenaga kerja, mulai dari petani tembakau dan cengkih hingga pekerja pabrik. Beberapa merek besar seperti Djarum, Sampoerna, dan Gudang Garam lahir dari tradisi ini, menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen rokok terbesar di dunia.

Namun, di balik kejayaannya, kretek menghadapi tantangan. Kampanye antirokok global dan regulasi ketat telah mengurangi konsumsi rokok di beberapa negara, termasuk Indonesia. Meski begitu, rokok kretek tetap memiliki tempat khusus dalam sejarah dan budaya bangsa. Upaya pelestarian tradisi ini terus dilakukan, termasuk melalui festival, museum, dan riset budaya.

Rokok kretek merupakan bukti bagaimana kreativitas lokal mampu menciptakan warisan yang mendunia. Meskipun penuh kontroversi, kretek tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita panjang Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun