Mohon tunggu...
Ghina Fadillah
Ghina Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asam folat

27 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   19:54 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Asam folat atau vitamin B9 merupakan nutrisi penting bagi ibu hamil karena perannya yang signifikan dalam mendukung perkembangan janin. Zat ini membantu pembentukan tabung saraf pada bayi, yang kemudian berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang. Kekurangan asam folat selama trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida dan anensefali.

Asam folat berperan dalam pembentukan DNA, pembelahan sel, dan produksi sel darah merah. Fungsi ini sangat penting selama kehamilan karena tubuh ibu membutuhkan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin. Selain itu, asam folat juga membantu mencegah anemia pada ibu hamil, menjaga kesehatan plasenta, dan mengurangi risiko kelahiran prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.

Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi 400–600 mikrogram asam folat setiap hari, baik dari makanan maupun suplemen. Makanan kaya asam folat meliputi sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, kacang-kacangan, buah-buahan seperti jeruk dan alpukat, serta produk biji-bijian yang difortifikasi. Suplemen asam folat sering direkomendasikan dokter untuk memastikan kebutuhan harian terpenuhi.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa asupan asam folat sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi risiko hingga 70% cacat tabung saraf pada bayi. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan wanita usia subur yang berencana hamil untuk mulai mengonsumsi asam folat setidaknya satu bulan sebelum konsepsi.

Meskipun asam folat memiliki manfaat luar biasa, overdosis dapat berbahaya. Konsumsi lebih dari 1.000 mikrogram per hari tanpa pengawasan medis dapat menutupi gejala kekurangan vitamin B12, yang berisiko menyebabkan kerusakan saraf. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan untuk menentukan dosis yang tepat.

Dengan mengonsumsi asam folat dalam jumlah yang sesuai, ibu hamil tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi. Nutrisi ini adalah investasi penting untuk masa depan generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun