Indonesia merupakan negara yang berkembang untuk menjadi negara yang maju. Sehingga banyak pembangunan terjadi diberbagai penjuru nusantara. Pada dunia konstruksi kita tidak akan luput dari beton yang merupakan bahan unsur utama berdirinya bangunan.Â
Beton adalah suatu elemen dalam konstrusi yang merupakan struktur sederhana yang dibentuk oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar yang berupa batu pecah atau kerikil, udara serta bahan campuran lainnya.Â
Semen yaitu salah satu bahan pembuatan bangunan yang paling penting dalam dunia konstruksi saat ini. Bahan ini memiliki kegunaan untuk mengikat bahan bangunan lainnya secara bersamaan. Di Indonesia sendiri beton tidak hanya sebagai spesi atau mortar saja. Tetapi seiring berkembangnya zaman, beton dapat diolah menjadi bahan bangunan lainnya seperti penutup atap.
Di Indonesia, genteng merupakan material penutup atap yang banyak digunakan untuk bangunan tempat tinggal. Bahan genteng sendiri memiliki banyak jenis, seperti genteng tanah liat, genteng metal, genteng beton, dan lain sebagainya.Â
Atap genteng beton merupakan jenis genteng yang dibuat menggunakan campuran bahan semen dan pasir yang dikombinasikan dengan pigmen warna. Dahulu, genteng beton ini jarang digunakan karena proses produksinya yang lama dan sulit. Namun seiring perkembangan jaman dan teknologi, genteng beton sudah banyak ditemukan dan digunakan untuk atap bangunan.
Ada beberapa langkah dalam pembuatan genteng beton ini. Langkah krusial pertama adalah mengayak pasir, agar menghasilkan pasir dengan tekstur lembut, untuk mencegah tercampurnya kerikil dan kotoran lainnya. Saringan yang cocok digunakan untuk kebutuhan ini adalah saringan pasir ukuran 5mm.Â
Selanjutnya campurkan pasir dan semen dengan ukuran perbandingan 1:3, serta tambahkan sedikir air dan aduk hingga merata. Cek kembali adonan beton yang telah dibuat.Â
Terlalu keras adonan atau encer akan sama-sama dapat melemahkan kekuatan genteng, salah satunya mengakibatkan timbulnya retakan pada genteng, sehingga mudah pecah. Masukkan adonan ke alat cetakan genteng. Langkah ini bisa dilakukan secara manual atau dengan alat bantu mesin cetak.
Lakukan pemadatan adonan hingga merata. Selanjutnya cetakan berisi adonan disimpan selama kurang lebih 24 jam. Setelah lewat 24 jam, genteng diambil dari cetakan dan direndam pada air selama 3 hari agar lebih kuat dan dapat mencegah munculnya retak rambut pada genteng.
Terdapat banyak kelebihan dalam penggunaan genteng beton ini. Memiliki daya tahan yang kuat. Dibandingkan jenis genteng lainnya, genteng beton memiliki daya tahan yang paling kuat. Bahkan, genteng beton tetap kokoh serta tak mudah retak ketika diinjak dan dinaiki manusia.Â
Genteng ini juga dapat bertahan saat terjadi perubahan suhu yang cukup ekstrem dan terkena api. Daya tahan yang kuat inilah yang membuat genteng beton dapat memiliki usia hingga 20 tahun. Selanjutnya dapat menahan serangan biologis.