Mohon tunggu...
Ghinadin Khalwa
Ghinadin Khalwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MEMBANGUN JIWA ANTI KORUPSI SEJAK DINI

27 November 2021   11:05 Diperbarui: 27 November 2021   13:34 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

         Saat ini banyak orang yang sering mengabaikan hal-hal kecil yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan di masa mendatang. Hal tersebut tercermin pada penanaman jiwa anti korupsi yang sering dianggap remeh oleh sebagian orang. Kurangnya edukasi terkait pendidikan anti korupsilah yang menjadi penyebab orang tua tidak menanamkan karakter antikorupsi pada anak-anaknya. Seorang anak yang notabennya merupakan penerus dan pemimpin bangsa sudah selantasnya dibimbing dan diberikan pengarahan tentang pendidikan anti korupsi sejak dini. Sebagian orang berpendapat bahwa memberikan pengarahan terkait pendidikan antikorupsi sebaiknya dilakukan disaat mereka sudah dewasa. Namun, pada kenyataanya pemikiran tersebut justru salah, mendidik anak yang sudah dewasa bagaikan meluruskan pohon yang sudah tua. Karenanya,akan sulit sekali lurusnya.

        Di zaman serba digital ini,anak-anak dapat mengakses dengan mudah sosial media yang ada. Secara tidak langsung mereka akan sering melihat berita tentang korupsi  dari  gadget mereka masing-masing. Tanpa disadari hal tersebut akan berdampak pada pola pemikiran anak yang masih abstrak,sehingga lambat laun akan menyebabkan pengeroposan karakter. Seperti yang telah disinggung di awal, penanaman karakter antikorupsi sangat penting dilakukan sejak dini,karena dengan memberikan pendidikan tersebut akan membantu meningkatkan moral anak.  Mereka  akan mengerti bahwa perbuatan tersebut salah ,dan  dapat merugikan diri  sendiri maupun orang lain.Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan pendidikan antikorupsi kepada anak. Sikap religius sangat dibutuhkan sebagai penguatan moral yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam  sikap religius mengajarkan tentang ketaatan dan kesadaran  beragama. Ketika seorang taat beragama,otomatis orang tersebut akan berusaha untuk menghindari perbuatan dosa.Untuk menanamkan nilai antikorupsi bisa dimulai dengan hal yang sederhana, yaitu dengan megajarkan sikap kejujuran,mandiri, disiplin, berani,tanggung jawab,dan adil. Sikap-sikap tersebut dapat direalisasikan pada saat memberikan uang saku kepada anak. Pada contoh tersebut, orang tua mengajarkan sikap adil dalam membagi hak kepada anak-anaknya. Korupsi di Indonesia terjadi akibat adanya krisis kejujuran di berbagai lapisan masyarakat.Sikap jujur harus diajarkan sedini mungkin,karena sikap ketidakjujuran akan melahirkan sikap kebohongan.  Hal tersebut harus sedini mungkin untuk  diminimalisir,sehingga tingkat korupsi di Indonesia di masa mendatang bisa berkurang.   

        Perilaku sederhana yang mencerminkan nilai antikorupsi akan berpengaruh besar terhadap pola fikir anak di masa mendatang. Pendidikan antikorupsi yang ditanamkan sejak dini berperan sebagai upaya preventif  dalam mencegah perbuatan koruptif dengan jalan melatih mental  sekaligus kesadaran untuk berperilaku antikoruptif. Dengan begitu, generasi muda juga dapat berperan aktif dalam upaya penuruan angka korupsi di Indonesia. Marilah kita wujudkan negara berintegritas yang mendukung sikap antikorupsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun