Mohon tunggu...
Ghina Aufa Maulida
Ghina Aufa Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Saya suka menulis, mewarnai, bercerita kepada khalayak umum, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tipologi Belajar Anak Didik dan Perbedaan Individual

27 Oktober 2024   17:24 Diperbarui: 27 Oktober 2024   17:39 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tipologi belajar merupakan perpaduan cara seseorang dalam menyerap, mengelola, dan memproses informasi. Menurut Bobby de Potter, terdapat tiga jenis tipologi belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Setiap individu tidak hanya terpaku pada satu jenis tipologi, tetapi dapat memiliki kombinasi dari berbagai modalitas yang memberikan kelebihan dan kelemahan tertentu. Tipologi belajar ini bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran dan membantu siswa dalam menangkap, mengatur, dan mengolah informasi.

Dalam konteks teori belajar psikologi, terdapat pendekatan behavioristik yang mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati melalui hubungan stimulus dan respons. Teori ini menekankan bahwa pokok utama dalam psikologi adalah perilaku, tanpa menghubungkannya dengan kesadaran atau mentalitas. Tokoh-tokoh seperti J.B. Watson, E.L. Thorndike, B.F. Skinner, dan Ivan Pavlov berperan penting dalam pengembangan teori ini. Terkait gaya belajar, terdapat tiga tipe utama yang diidentifikasi.

  • Pertama, gaya belajar visual yang dicirikan dengan kemampuan belajar melalui pengamatan visual, teratur dan rapi, berbicara cepat, dan lebih mudah mengingat melalui gambar. 
  • Kedua, gaya belajar auditorial yang mengandalkan pendengaran, dengan karakteristik seperti berbicara pada diri sendiri saat bekerja, mudah terganggu kebisingan, dan lebih suka berdiskusi. 
  • Ketiga, gaya belajar kinestetik yang ditandai dengan kemampuan menyerap informasi melalui gerakan dan sentuhan, dengan ciri-ciri seperti berbicara perlahan, aktif bergerak, dan lebih suka pembelajaran praktik.

Dalam implementasinya, perbedaan individual dalam belajar menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Philip R.E. Verson menyatakan bahwa perbedaan individu mencerminkan perbedaan dalam kesiapan belajar. Setiap anak memiliki kecerdasan, perhatian, dan pengetahuan yang bervariasi. Tantangan utamanya adalah menentukan jenis pendidikan yang sesuai untuk mendukung perkembangan optimal masing-masing individu.

Adanya perbedaan gender dalam proses pembelajaran. Menurut studi yang dilakukan, perempuan cenderung lebih unggul dalam kemampuan membaca dan menulis, sementara laki-laki lebih unggul dalam matematika, sains, dan ilmu sosial pada awal remaja. Perbedaan ini dapat dijelaskan dari tiga perspektif: genetik/fisiologis, sosialisasi nilai-nilai masyarakat, dan pengalaman yang berbeda akibat perlakuan berbeda terhadap anak laki-laki dan perempuan.

Pemahaman tentang tipologi belajar, teori pembelajaran, dan perbedaan individual sangat penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Guru perlu mempertimbangkan berbagai aspek ini dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran untuk mengakomodasi kebutuhan dan karakteristik unik setiap peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun