Mohon tunggu...
Ghina Aufa Maulida
Ghina Aufa Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Saya suka menulis, mewarnai, bercerita kepada khalayak umum, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Konsep Diri, Moral, Nilai, Sikap, dan Kreativitas

27 Oktober 2024   14:47 Diperbarui: 27 Oktober 2024   14:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Perkembangan Konsep Diri

Konsep diri merupakan elemen fundamental dalam perkembangan kepribadian seseorang, seperti yang dikemukakan oleh Rogers dalam Hall & Lindsey (1985). Ini mencakup berbagai ide, persepsi, dan nilai-nilai yang berkaitan dengan kesadaran tentang diri sendiri. Lebih dari sekadar pemahaman sederhana, konsep diri terbentuk melalui interaksi dinamis dengan orang lain dan menjadi faktor penentu dalam cara seseorang berkomunikasi dengan lingkungannya.

Dalam perkembangannya, konsep diri terbagi menjadi dua aspek utama menurut Song dan Hattie (1984). Pertama, konsep diri akademis, yang meliputi kemampuan seseorang dalam mengikuti pendidikan formal, mencapai prestasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan akademik. Kedua, konsep diri non-akademis yang terbagi lagi menjadi konsep diri sosial dan penampilan diri. Konsep diri sosial berkaitan dengan bagaimana seseorang memandang perannya dalam masyarakat, sementara penampilan diri berfokus pada penilaian terhadap aspek fisik seperti tampilan dan kondisi tubuh.

Pengembangan konsep diri yang positif sangat bergantung pada dukungan dan motivasi dari orang tua serta interaksi sosial yang sehat. Komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak, termasuk pemberian pujian yang tepat, berkontribusi pada pembentukan identitas sosial yang positif. Hal ini pada gilirannya membantu anak mengembangkan tingkat kecemasan yang rendah terhadap interaksi sosial.

2. Moral, Nilai, Sikap, dan Kreativitas

Dalam aspek moral, nilai, sikap, dan kreativitas, setiap komponen memiliki peran vital dalam pembentukan karakter seseorang. Moral, yang berakar dari kata Latin "mores", berfungsi sebagai pedoman perilaku dalam masyarakat. Menurut KBBI dan Kamus Psikologi (Chaplin, 2006), moral mencakup norma-norma etika dan akhlak yang mengatur perilaku individu. Ini menjadi panduan dalam membedakan hal baik dan buruk, serta menentukan tindakan yang sesuai dengan norma sosial.

  • Nilai berperan sebagai tolok ukur dalam menilai dan mengukur berbagai aspek kehidupan, baik dalam konteks akademis, moral, sosial, maupun ekonomi. Ini mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab yang dianggap signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap, sebagai komponen berikutnya, merupakan kecenderungan seseorang dalam merespons berbagai situasi melalui pikiran, perasaan, dan tindakan. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi kemampuannya dalam memahami dan merespons berbagai situasi.
  • Sementara itu, kreativitas merupakan kemampuan menghasilkan gagasan dan produk baru yang dapat dikembangkan. Menurut Save Dagun (1997), kreativitas berkembang seiring dengan perkembangan kepribadian anak. Ketika kreativitas berkembang dengan baik, anak cenderung menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan produktif. Sebaliknya, perkembangan kreativitas yang terhambat dapat menyebabkan anak menjadi kurang mandiri dan terlalu bergantung pada orang lain.
  • Pengembangan kreativitas memiliki tahapan-tahapan khusus, dimulai dari mempelajari permasalahan, membutuhkan konsentrasi penuh, hingga proses inkubasi. Lingkungan yang kondusif, baik di rumah maupun di sekolah, sangat penting untuk mendukung perkembangan kreativitas anak. Dukungan dari orang tua dan guru dalam bentuk motivasi dan bimbingan menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi kreatif anak.

Keseluruhan aspek ini saling berkaitan dan membutuhkan pendekatan holistik dalam pengembangannya. Peran orang tua dan pendidik sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif dari setiap aspek tersebut. Komunikasi yang efektif, penciptaan suasana yang positif, dan pengembangan diri yang berkelanjutan menjadi kunci dalam membentuk kepribadian yang sehat dan seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun