Mohon tunggu...
Ghinaa Nur Fauziyah
Ghinaa Nur Fauziyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rembulan di Mata Ibu

10 Maret 2023   13:30 Diperbarui: 10 Maret 2023   13:34 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Rembulan di mata Ibu" sebuah cerita pendek karangan Asma Nadia. Ia merupakan seorang penulis novel dan cerpen Indonesia, iya dikenal sebagai pendiri forum lingkar pena dan manajer dari Asma Nadia publishing house. semasa hidupnya ia telah menghasilkan 56 buku yang diterbitkan dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, dan non fiksi, selain puluhan antologi bersama.

"Rembulan di mata Ibu" bercerita tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya , ia mendidik anaknya begitu keras agar anaknya dapat melewati pahitnya kehidupan. Diah gadis desa yang hidup bersama tiga orang kakak perempuannya dan juga seorang ibu, tetapi dia selalu merasa bahwa ibunya sangat membencinya dan itu membuat kesabaran Diah sedikit demi sedikit mulai habis. Diah memutuskan untuk pergi merantau ke kota meninggalkan keluarganya dan tentu hal tersebut tidak disetujui oleh sang ibu karena ibunya beranggapan atau berpikir setinggi-tingginya pendidikan seorang wanita dalam karirnya ia akan tetap kembali bekerja di dapur. hal tersebut tidak berubah keputusan dia untuk tidak pergi, ia tetap melanjutkan niatnya dan hasil dia berhasil dan menjadi orang sukses, namun hal tersebut tidak membuatnya menjadi seorang yang sombong justru dalam keadaan tersebut membuat ia semakin merindukan ibu dan keluarganya. Diah tahu bahwa selama ini ibunya berlaku demikian hanya untuk membuatnya menjadi gadis yang tangguh.

Cerpen karya Asma Nadia menggunakan bahasa yang mudah dimengerti penulis benar-benar memanfaatkan bahasa yang komunikatif, kabut masih terdapat beberapa penulisan yang kurang. Ibunya selalu mencela dengan kata-kata yang melukai perasaan anaknya , Ibu berkata "kegiatan tersebut tidak ada gunanya"tetapi dibalik kita semua ibunya sangat menyayangi Diah tetapi ditujukannya tidak dengan cara terus terang. Janganlah kamu pernah berkata kasar, membentak, menatap sinis, hal tersebut membuat hati orang tua terluka atas apa yang kita lakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun