Menurut FASB dasar penilaian aset, antara lain:
- Historical Cost
- Current (replacement) Cost
- Current Market Value
- Net Realizable Value (NRV)
- Present (or discounted) Value of Future Cash Flows
- Fair Value
PENGAKUAN
   Pada umumnya pengakuan aset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan yang mempengaruhi aset. Aset tidak diakui dalam neraca kalu pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan.
   Menurut Sterling, Belkaoui menunjukkan kondisi perlu (necessary) dan kondisi cukup (sufficient) yang merupakan penguji yang cukup rinci untuk mengakui aset tersebut, yaitu:
- Deteksi Adanya Aset (Detection of Existence Test)
- Sumber Ekonomik dan Kewajiban (Economic Resources and Obligation Test)
- Berkaitan dengan Entitas (Entity Association Test)
- Mengandung Nilai (Non-zero Magnitude Test)
- Berkaitan dengan Waktu Pelaporan (Temporal Association Test)
- Verifikasi (Verification Test)
Selain transaksi pembelian secara tunai (kas), pengakuan aset dapat juga dilakukan dengan transaksi secara non tunai (kas), antara lain:
- Barter
- Saham
- Reorganisasi
- Hadiah / Hibah
- Pembelian Kredit
- Rugi dalam Perolehan
- Potongan Tunai atau Keringanan
PENYAJIAN
   Prinsip akuntansi yang di terima umum, terutama standar akuntansi, menetapkan penyajian dan pengungkapkan tiap pos-pos aset. Secara umum, prinsip akuntansi yang diterima umum memberi pedoman penyajian dalam laporan keuangan , antara lain:
- Aset di sajikan di sisi kiri atau debit dalam neraca atau balance sheet yang berformat akun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan.
- Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, aset tidak lancar, dan aset  tetap.
- Aset diurutkan penyajiaannya atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama.
Jenis-jenis Aset (Aktiva) dan Pengklasifikasiannya
   Terdapat 3 jenis aset  (aktiva) berdasarkan klasifikasinya, antara lain ; berdasarkan konvertibilitas, berdasarkan keberadaan fisik, dan berdasarkan penggunaannya.
1. Berdasarkan Konvertibilitas (convertibility)
  Konvertibilitas adalah kemudahan suatu aset untuk dapat ditukar menjadi uang tunai. Berdasarkan konvertibilitas aset  dibagi menjadi dua jenis, antara lain :
- Aset Lancar