Pembelajaran merupakan siklus yang sangat penting dalam mengembangkan lebih lanjut hasil belajar siswa dan kemampuan penalaran yang menentukan.Â
Akhir-akhir ini, pendekatan pembelajaran yang lebih intuitif dan kooperatif menjadi sangat terkenal. Dua pendekatan yang paling umum digunakan adalah Cooperative Learning dan Collaborative Learning. Kedua metodologi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mengembangkan lebih lanjut hasil penguasaan siswa dan kemampuan berpikir kritis, namun memiliki pendekatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Â Cooperative learning
   A. Pengertian cooperative learning
  Cooperative learning adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model ini menekankan pembelajaran dalam pertemuan, namun juga mencakup unsur-unsur seperti tanggung jawab, partisipasi, dan pencapaian tujuan bersama.Â
   Menurut Anita Falsehood memahami bahwa model pembelajaran menyenangkan tidak sama dengan sekadar belajar berkumpul. Ada lima komponen dasar yang normal untuk Cooperative Learning .Â
Selain itu, pembinaan yang bermanfaat juga mencakup siswa yang peduli terhadap dirinya sendiri, namun juga fokus pada kepentingan kelompok. Oleh karena itu, Cooperative Learning dapat diartikan sebagai model pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam pertemuan, fokus pada kepentingan pertemuan, dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama.
   Cooperative learning yaitu akan menjadi pembelajaran yang sadar dan terarah, menciptakan hubungan yang mendukung antar siswa untuk menghindari pelanggaran dan kesalahpahaman yang dapat memicu agresi. Menurut Davidson dan Worsham Cooperative learning  adalah model pembelajaran yang efisien dengan mengumpulkan siswa untuk membuat suatu pendekatan pembelajaran yang menarik dan menggabungkan kemampuan interaktif bermuatan skolastik.
   Model Cooperative learning adalah pemanfaatan kelompok-kelompok kecil untuk memperluas pembelajarannya dan mempelajari individu-individu lain dalam kelompok tersebut.Â
Jadi dalam menindak lanjuti kumpulan pekerjaan tersebut, setiap bagian bekerja sama dan saling membantu untuk memahami suatu materi pembelajaran. Slavin dan Karuu mengkarakterisasi kemajuan bermanfaat sebagai bentuk pendidikan teknik di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dengan memahami sekelompok percakapan.Â
   Siswa diharapkan dapat saling membantu, berdiskusi dan bersaing satu sama lain, menghilangkan perbedaan pemahaman, terlebih lagi informasi dalam memusatkan perhatian pada suatu hal. Sebelum pembelajaran dimulai, ada beberapa komponen mendasar yang harus ditanamkan terlebih dahulu kepada siswa agar cooperative learning dapat berjalan dengan sukses: