Assalammu'alaikum wr. wb.
Pemerintah akan kembali berencana menjual instrumen surat hutang dalam bentuk sukuk (surat berharga syariah) retail seri 002 yang rencananya akan diterbitkan pada tanggal 10 Februari 2010 yang digunakan pemerintah untuk dapat menutup defisit anggaran 2010 yang akan ditargetkan defisit sebesar 1,6% dari GDP.
Sukuk retail seri 002 ini sedikit berbeda denagn sukuk retail seri sebelumnya di tahun 2009 dimana kondisi investasi pada saat itu lebih kondusif karena suku bunga BI cenderung menurun dan bercokol di angka 6,5% pada Desember 2009 lalu. Deposito yang menjadi instrumen yang populer juga memiliki bunga yang cenderung menurun dikisaran 5%.
Instrumen sukuk ini masih cukup menarik karena memiliki jatuh tempo yang tidak terlalu lama yaitu 3 tahun. Tantangan penerbitan sukuk tahun ini disamping suku bunga Bank Indonesia yang akan meningkat juga inflasi yang tahun ini ditargetkan akan mencapai angka 5%-an, naik dibandingkan dari tahun lalu dimana inflasi 2009 mencapai 2,78%. Tekanan harga minyak dunia yang cenderung naik juga memberikan tekanan tersendiri bagi APBN, karena subsidi BBM juga cenderung naik, berarti defisit APBN juga bakal naik. Apabila harga minyak ini terus naik (melihat tren kenaikan harga minyak sudah di atas USD 80 per barrel) juga menjadi peringatan tersendiri akan adanya inflasi yang melonjak.
Namun menurut penulis, instrumen ini sangatlah aman karena dijamin oleh pemerintah dan dapat diperdagangkan baik di pasar sekunder maupun melalui OTC (baca: over the counter) sangat cocok bagi investor dengan risk profile rendah hingga sedang. Instrumen ini masih sangat menarik untuk tidak dilewatkan, bagaimana dengan Anda? Karena pemesanan sudah bisa dilakukan di tanggal 25 Januari s.d 5 Februari 2010 di agen yang ditunjuk baik bank konvensional atau syariah dan fund manager langganan Anda.
Bagi Anda yang belum mengenal sukuk dari dekat bisa anda lihat di sini:Â http://bit.ly/4B0kn7
wallahua'lam bishowaab
Raditio Ghifiardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H