Assalammu'alaikum wr. wb. Saya menemukan phrase ini beberapa kali, pertama saya temukan phrase tersebut pada pidato Steve Jobs CEO Apple & Pixar Animation di acara commemoration atau semacam pelantikan lulusan yang diadakan di universitas stanford, dimana Beliau bercerita banyak mengenai masa lalunya ketika beliau kuliah dan akhirnya memutuskan untuk drop out dari universitas, kemudian dia mendirikan perusahaan Apple pada waktu itu.  Dia banyak menceritakan kaitan dalam kehidupannya ketika dia drop out kemudian dia menceritakan mengenai ketertarikan dirinya kepada keindahan calligraphy dan kemudian belajar banyak tentang teknik calligraphy dan menciptakan sebuah desain komputer yang kemudian dinamakan Macintosh.  Dia bersyukur ternyata drop out dari universitas serta mempelajari calligraphy membantu dia 10 tahun kemudian dalam ,membesarkan perusahaannya.  Pidato yang membahas mengenai phrase 'connecting the dots' lebih banyak berbicara mengenai hal-hal di masa lalu yang terjadi pada diri seorang manusia yang terkadang tidak bisa dipahami oleh manusia itu sendiri pada saat itu.  Kemudian dalam perjalanan hidupnya ternyata dia menemukan bahwa kejadian-kejadian di masa lalu ternyata bisa jadi merupakan hal yang terbaik yang terjadi di dalam kehidupannya karena pada hari ini, dia menemukan makna dari kejadian-kejadian dimana dia berada di masa lalu. Kemudian saya menemukan phrase ini juga di buku terbarunya Malcolm Gladwell yang berjudul "What the Dog Saw".  Sepertinya makna dari phrase ini sedikit berbeda dibandingkan dengan yang pertama.  Bagi sangpenulis 'connecting the dots' lebih berarti sebuah signal atau bukti-bukti di masa lalu yang seharusnya dimaknai untuk mengantisipasi kejadian di masa yang akan datang, sebagai contoh adalah kejadian 9/11 di Amerika Serikat yang meruntuhkan gedung WTC dan serangan kepada gedung CIA oleh Al Qaeda.  Kalau saja FBI lebih waspada maka kejadian September 11 tidak akan terjadi dan membuat seluruh penduduk dunia terkejut karena kejadian yang seharusnya dapat diantisipasi di masa lalu. Dua fenomena di atas membuat saya untuk belajar bahwa kejadian yang menimpa saya di masa lalu mungkin bisa menjadiconnecting the dots bagi saya di masa yang akan datang walaupun saat ini banyak hal saya belum tentu mengetahuinya.  Terkadang saya bingung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memang saya sendiri tidak mengetahui jawabannya.  Namun kini setelah lebih dari 10 tahun, saya mulai mengetahui jawabannya karena kejadian di masa lalu ternyata banyak memberikan pelajaran kepada diri saya untuk bergerak maju mencapai cita-cita di masa yang akan datang.  Tidak perlu menyesali kejadian di masa lalu yang barangkali menurut diri saya tidak baik atau tidak sesuai harapan, namun dengan berjalannya waktu ternyata kejadian-kejadian di masa lalu memberikan pengalaman yang sangat berharga telah menjadikan saya menjadi seperti sekarang. Dulu saya berpendapat bahwa masa lalu adalah waktu yang terlupakan, hilang ditelan waktu dan tak akan pernah kembali.  Barangkali persepsi saya mengenai hal itu sedikit berubah, bukan berarti saya bernostalgia atau berusaha sentimentil dengan masa lalu, namun bahwa kejadian di masa lalu menjadi satu perenungan bagi diri saya, apakah saya cukup peduli dengan diri saya, cukup berhati-hati dengan hal-hal yang sudah saya lewati karena masa lalu akan menjadi connecting the dots bagi masa depan saya. Allah Swt. telah berbicara kepada saya melalui dua fenomena yang saya temukan pada pidato Steve Jobs dan Tulisan Malcolm Gladwell, dan rasa syukur karena salah satu ayat-ayat-Nya, ternyata dengan sangat mudah diterjemahkan oleh tokoh-tokoh tersebut.  Sebenarnya saya juga ingin berbicara tentang bagaimana Allah Swt. juga banyak berbicara kepada saya tentang kematian.  Saya sudah banyak berbicara tentang kematian pada tulisan-tulisan saya sebelumnya, dan mungkin tulisan-tulisan saya di masa yang akan datang, namun topik tersebut bisa menunggu.  Di akhir tulisan ini saya berkata kepada diri saya sendiri bahwa saya akan menjalani kehidupan saya di masa yang sekarang dan akan datang dengan pandangan bahwa hidup saya adalah sebuah connecting the dots dari masa lalu. Wallahua'lam bishowaab. Tulisan juga dapat dibaca di blog saya: connecting the dots - Masa Lalu untuk Masa Depan Kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H