Mohon tunggu...
Ghiffari Yusuf
Ghiffari Yusuf Mohon Tunggu... -

Tasawuf Psikoterapi | Uin Sgd Bdg | Bogor x Bandung | Dancer | Ig : Ghiffari_Agip & @Sekar_a.p.e

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cintaku Sederhana, Namun Lillah. . .

10 Mei 2017   18:53 Diperbarui: 10 Mei 2017   19:03 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aku takut, takut jika Allah memberiku peluang untuk bisa dekat denganmu. Karena aku takut tidak lagi menjadi sederhana. Meskipun dengan peluang itu aku bisa lebih dekat, tapi menjadi sederhana adalah seni keindahan yang sesungguhnya.

Ada orang yang tidak terlalu berharap memiliki banayak uang, cukup hidup sederhana dengan keluarga yang bahagia dan tetangga mereka yang ramah. Dan disana terdapat kesederhanaan yang indah. Bagaimana jika aku menawarkan mu sebuah keluarga yang sederhana ? tapi nanti, jika Allah sudah menawarkan ku. Dan aku harap, itu dirmu. kesederhanaanku

Aku tak perlu repot-repot dalam mencinta, meski yang ku lakukan lebih dari apa yang orang lain lakukan. Aku rasa. Lebih dari sekedar rasa yang ku alami, rasa yang lebih-lebih sederhana dalam mencinta. Karena cintaku, sederhana.

Sadarkah ? angin terbang karena memiliki mata. Ialah yang disebut arah mata angin. Menari bebas sebagaimana mata memandang. Mata yang membawa angin menari dengan indah. Kita pun tersenyum sejuk ketika angin lewat. Meski ia lewat tanpa permisi. Seperti hati kecil mu yang lewat tanpa berkunjung kedalam hati kecilku. Sementara hati kecilku sudah mempersiapkan es krim kesukaan mu, dan ditambah coklat kesukaanku.

Ah lengkap sudah.

Mungkin hati ku rumit akan dirimu. Tapi percayalah, cintaku sederhana. Biarlah hati merumitkan dirinya dengan urusan nya. Selama aku tidak akan membiarkan nya keluar melalui zona yang telah ditentukan agar tidak berlebihan. Karena aku tidak ingin melebih-lebihkan dirimu, dan aku tahu, jika aku berlebihan, kamu akan semakin menjauh. Cukup kita sejauh ini dan jangan ditambah-tambah.

Dia yang menyadarkan ku akan kesederhanaan, kesederhanaan dengan cintaNya yang sangat sempurna. Karena kesempurnaanNya pun dibalut dengan kesederhanaan. Dan apakah kamu sadar bahwa Dia tidak pernah merepotkan hambanya ? aku rasa kamu sadar. Karena Dia Maha Mengerti hambaNya.

Tuhan, sederhanakan lah cintaku dengan cintaMu. Agar cintaku kepadanya sederhana namun Lillah’ ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun