Padahal waktu berjalan terus, sudah masuk tahun ketiga, dimana beasiswa akan segera habis. Disamping itu, pihak pemerintah mencoba memetakan kembali dengan cara inspeksi ke masing-masing instansi mahasiswa tempat kuliah atau tempat kampus dimana ia mengabdikan dirinya.
Cara-cara seperti ini, walaupun tujuan baik, untuk mengecek perkembangan mahasiwa, namun ada pengaruh yang kuat yaitu menambah kepanikan mahasiswa yang berujung tingkat tekanan mental semakin terus meningkat.
Akhirnya, sikon mahasiswa mengalami "masa-masa tiarap", meminjam istilah Prof. Gorky Sembiriang pada saat platihan N Vivo di UT tanggal 5-6 Desember 2019. Masa-masa tiarap ini, tentu setiap mahasiswa mempunyai durasi yang berbeda ketika bangun dari tiarapnya.
Ada yang satu bulan, dua bulan, tiga bulan, satu semester, satu tahun, dua tahun dan seterusnya. Mungkin juga "down" yang tak berkesudahan, dan yang lebih tragis memilih untuk berhenti dari arena tugas kuliah. Ini hanya coretan iseng seputar kehidupan akademik di kampus, kurun waktu 2017-2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H