Mohon tunggu...
Ibn Ghifarie
Ibn Ghifarie Mohon Tunggu... Freelancer - Kandangwesi

Ayah dari 4 anak (Fathia, Faraz, Faqih dan Fariza) yang berasal dari Bungbulang Garut.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dukungan Menolak Atas Undangan SBY terhadap Tokoh Lintas Agama

17 Januari 2011   09:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarnya rapot merah SBY atas 19 kebohongan (8 lama dan baru) oleh Badan Pekerja Tokoh Lintas Agama, maka malam ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengundang para pemuka agama untuk duduk bersama dan berdiskusi istilah kebohongan di Istana Negara, Jakarta.

Pemerintah tak terima dikatakan telah melakukan banyak kebohongan atas nama rakyat, maka pemerintahan SBY meminta agar hal tersebut segera diluruskan. Pasalnya, menyangkut kredibilitas, kehormatan, dan integritas pemerintahan SBY, mulai dari Presiden hingga camat. Dalam konteks inilah pertemuan malam nanti digelar. Sebagaimananya ditulis Kompas (17/01/2011 08:08 WIB) Topik dialog adalah berbagai masalah bangsa yang dijalankan pemerintah bersama dengan komponen bangsa lainnya. "Ya, benar, pukul 20.00 WIB, Presiden Yudhoyono jadi berkomunikasi dengan para tokoh agama di Istana Negara," tandas Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara seusai mengikuti pertemuan internal dengan Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri di Puri Indah Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. (Kompas, 17/01) Merespons undangan SBY kepada para tokoh agama ini, Buya Syafii Maarif dipastikan tak akan menghadirinya. Pasalnya, ia tengah mengikuti sebuah acara di Yogyakart. Ia menjelaskan, yang paling penting bukanlah undangan dari Istana, melainkan bertindak. “Saya tidak bisa hadir. Saat ini sedang ada acara di Yogyakarta,” katanya (VIVAnews, 17/01). Berkenaan dengan undangan ini, Fajar Riza Ul Haq, Direktur Eksekutif MAARIF Institute, para tokoh lintas agama yang diundang untuk berdialog dengan Presiden,  jangan dulu memenuhi undangan itu. Mereka harus fokus dalam gerakan pencanangan tahun 2011 sebagai tahun perlawanan terhadap kebohongan. "Saya pikir para tokoh agama ini masih butuh waktu untuk menyerap aspirasi publik terkait data-data Kebohongan pemerintah" ujarnya "Ada saat yang lebih tepat bagi para tokoh agama untuk menyampaikan langsung kepada pemerintah jika dirasa data-data dari publik sudah terinventarisasi" katanya ujarnya (VIVAnews, 16/01 dan Waspada Online, 17/01) Dukungan untuk tidak menghadiri undangan SBY ini diserukan tokoh pergerakan dalam acara Pertemuan Meja Bundar 100 Tokoh Pergerakan '2011: Tahun Kebenaran'di Gedung Joang 1945, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Senin (17/1), seperti dikutip detikNews, (17/01/2011 14:27 WIB) "Pertemuan ini harus meminta mereka jangan mau bertemu SBY. Kalau mereka mau ketemu SBY hilang rasa hormat saya kepada mereka," ujar Permadi. Ia mendukung gerakan revolusi untuk merubah pemerintahan yang dinilainya sudah banyak melakukan kebohongan. "Pak Tyasno (Sudarto-mantan KSAD) mengatakan revolusi nurani. Revolusi tidak mungkin damai, revolusi harus berdarah-darah," serunya. Ajakan serupa pun datang dari Hariadi Darmawan, mantan Ketua Iluni UI, apa yang disampaikan para tokoh tersebut sebagai ungkapan hati nurani. "Harapan saya mereka tidak perlu datang tidak perlu dialog lagi. Mereka bicara nurani bukan bicara politik," tuturnya. Apabila tokoh agama sudah bergerak maka itu sebagai sinyal akan turunnya pemerintahan. "Di Filipina ketika tokoh agama, kardinal sudah bergerak maka Marcos Turun," katanya. Ungkapan tokoh agama layaknya suara Tuhan. Untuk itu ia meminta agar SBY mau melaksanakan apa yang disampaikan para tokoh. "Istilahnya tidak lagi tawar-menawar. Dia mau melaksanakan itu atau dia habis, diturunkan" tegasnya (detikNews, 17/01) Angkat bicaranya tokoh lintas agama bagi Abdul Syukur Dosen Program Studi Religious Studies Pascasarjana UIN SGD Bandung menuturkan "Bisa berbagai arti kalau agamawan sudah trurun gunung berarti sudah lampu merah buat SBY dan bisa juga para agamawan mau unjuk gigi kepada pengelola negara kalau mereka juga punya kuasa" pesannya 16 Januari 2011 14:11:05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun