Kabar duka cita,
Adik Puri yang menderita Kaker Payudara telah meninggal dunia kemarin jam 13.17 di JIH, dimakamkan hari ini di TPU Concat, Jogjakarta (sms forward dari Riky kakaknya Puri)…, MOHON DI KHABARKAN KE SEMUA TEMAN TEMAN/ KOMPASIANERS YANG LAIN. Terima kasih, Wass. Anugra Martyanto Kendati, Puriwati Purasari Andono telah menginggalkan kita akibat kanker payudaranya. Semoga Tuhan menerima disisinya. Namun, bila kita membaca beberapa postinganya (5 tulisan); Upss… Salah Sangka!! (25 Oktober 2009: 08:51); Siapa yang Kasih Tuhan Pahala atas KebaikanNya Sendiri? (26 Oktober 2009: 08:38); **Jawaban Tuhan (27 Oktober 2009: 09:30); Oktober, Bulan Pink (28 Oktober 2009: 03:30); SUSI, Susu Siji* (28 Oktober 2009: 10:23), terpancar semangat menulis yang menggebu-gebu. Betapa tidak, waktu pagi menjadi momentum yang tepat untuk menulis apa pun. Berkaitan dengan penyakit yang dideritanya apalagi. Ini terlihat dari postingan Upss… Salah Sangka!! Mengawali pagi yang cerah harus dengan senyuman yang tulus. "Yupp… Tersenyum buat setiap orang mulai hari ini, karena dengan senyum kita bisa ikut berbagi semangat dan kebahagiaannya. Yang lagi sakit gigi juga harus ikutan tersenyum, yang lagi patah hati juga ikut tersenyum, yang kepalanya pusing belum gajian juga tersenyum, emmm…yang mikirin Ibu Menkes yang baru juga tersenyum ya! Ayo kita semua tersenyum, saling berbagi keceriaan dengan teman. Senyuman yang tulus yang hadir dari dalam hati atas dasar keinginan untuk berbagi pasti akan membuat Tuhan ikut tersenyum, dan mungkin juga akan mengajak kita untuk sekedar ngobral ngobrol tentang keputusan apa selanjutnya dari Tuhan untuk kita ^^ (istilah ini Puri ambil dari kata-kata mutiara, penulisnya no name)", tulisnya dalam Siapa yang Kasih Tuhan Pahala atas KebaikanNya Sendiri? Setiap melakukan pekerjaan apa pun tak boleh mengharapkan imbalan. Tengok dalam pesan **Jawaban Tuhan "KataNya, Tuhan gak perlu dikasih pahala buat segala kebaikanNya. Eits…ada tapinya nih, jangan senang dulu. Jadi gini, karena Tuhan gak perlu dikasih pahala, Tuhan pengen kalo kita ni, sebagai ummatNya, harus bisa kasih yang terbaik dari apa yang kita semua miliki. Do the best istilahnya. Kita mau jadi apa aja asal kasih yang terbaik dari segala kemampuan yang kita miliki, Tuhan udah seneng dengan itu." Ponis penyakit kanker payudara tak menjadi halangan dalam menulis. Malahan kehadiran penyakit mematikan ini menjadi semangat plus untuk berbagi sekaligu berkampanye soal gerakan Pita Pink (Merah muda). Mari kita tengaok kutipanya "Nah, dalam kanker payudara ini ada gerakan Pita Pink (Merah muda). Pita Pink ato bisa disebut “Pink Ribbon” merupakan simbol internasional dari kesadaran akan kanker payudara. Kalo AIDS punya Pita Merah sebagai simbol semangat melawan penyakit AIDS, maka di kanker payudara ada Pita Pink. Awal mula Pita Pink ini dari Amerika, oleh Charlotte Hayle, seorang penderita kanker payudara, yang menjual kartu bertuliskan sindiran kepada pemerintah Amerika. Sampe sekarang akhirnya Pita Pink dijadikan simbol gerakan untuk kesadaran diri tentang kanker payudara." Semangat berbagi tertanam dlam dirinya. Bagi mereka yang sudah tinggal satu susunya akibat dioperasi jangan berkecil hati. Ia mempunyai stategi jitu untuk pemeriksaan penyakitnya sejak dini bagi penderita kanker payudara. "Mendeteksi dini sangatlah penting untuk menghindari pengangkatan payudara ini. Gimana caranya? Dalam kanker payudara ada istilah SADARI, singkatan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri, SADARI sangat berguna buat ngerti lebih awal kalo ada potensi (ciehh….potensi) terkena kanker payudara, pemeriksaan ini mudah banget kok dan bisa dilakukan sendiri di kamar." Inilah beberapa pelajaran berharga dari Puri. Semoga iktiar membiasakan menulis (posting di kompasiana) dapat dikategorikan sebagai orang yang mencoba beradab. Pasalnya, peradaban terlahir dari ketulusan hati dalam menuangkan gagasanya melelui tarian pena. Tanpa itu semua niscaya kebudayaan akan tetap bertahan hingga di kenang orang. Mari Menulis Buat Almarhumah Puri! yang dikomandoi oleh Kuncen Kompasiana, Pepih Nugraha apalagi. Selamat Jalan Puri. [Ibn Ghifarie]
IBN GHIFARIE, Pegiat Studi Agama-agama dan Pemerhati Kebebesan Beragama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI