Mohon tunggu...
Ghibran Asseghaf Al Farisi
Ghibran Asseghaf Al Farisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia

Saya adalah mahasiswa S1 di Universitas Al Azhar Indonesia, dengan fokus studi pada Bahasa Arab dan Kebudayaan. Pengalaman belajar bahasa di Yordania dan Sudan telah memperkaya pemahaman saya tentang budaya Arab. Selain itu, saya juga memiliki pengalaman dalam pengelolaan informasi dan pengeditan naskah, termasuk sebagai pustakawan magang di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan editor untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesalahan yang Sering Terjadi pada Pembelajar Bahasa Arab

16 Juni 2024   17:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   17:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar tabel struktural promina dan kunjugasi bahasa Arab, Indonesia/dokpri

Dalam proses belajar bahasa asing, kesalahan adalah bagian yang tak terhindarkan. Setyawati (2010: 16) menyatakan bahwa salah satu alasan utama kenapa kita sering salah dalam berbahasa adalah karena kita kurang paham dengan aturan-aturan bahasa yang sedang kita pelajari. Jadi, wajar saja kalau kita sering salah menerapkan aturan-aturan tersebut.

Contohnya, pelajar bahasa Arab dari Indonesia sering kali kesulitan karena perbedaan struktural yang signifikan. Dalam bahasa Arab, pronomina bisa menyatu dengan verba melalui prefiks seperti (ta), (a), (na), (ya). Sementara itu, dalam bahasa Indonesia, pronomina selalu dipisahkan dari verba. Kebiasaan menerapkan aturan bahasa ibu ke bahasa asing inilah yang sering kali memicu kesalahan.

Prediksi Kesalahan Berbahasa Pelajar Indonesia dalam Belajar Bahasa Arab

Untuk memprediksi kesalahan, kita bisa menggunakan pendekatan Keshavarz (2012:47) dalam analisis kesalahan berbahasa, (1) kalimat dalam bahasa Arab (A), (2) padanan kalimat dalam bahasa Indonesia (I), dan (3) kesalahan yang dapat diprediksi (PE). Berikut ini beberapa contoh kesalahan yang bisa diprediksi:

  1. (A)       : Yaqra'ul kitabaddirasiya
  2. (I)        : Dia membaca buku pelajaran
  3. (PE)    : Huwa yaqra'ul kitabaddirasiya

Analisis:

Kalimat dalam bahasa Arab (A) memiliki struktur yaqra'ul kitabaddirasiya, yang artinya dia membaca buku pelajaran. Namun, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan untuk prediksi kesalahan (PE):

  1. Penggunaan kata ganti (huwa) yang tidak diperlukan: Dalam bahasa Arab, verba seperti yaqra'u sudah mengandung informasi tentang subjeknya (di sini adalah dia). Penggunaan kata huwa untuk dia dalam hal ini tidak diperlukan dan bisa dianggap sebagai kesalahan.
  2. Pola struktur kalimat: Struktur kalimat bahasa Arab berbeda dengan bahasa Indonesia. Siswa yang belajar bahasa Arab mungkin cenderung memasukkan pronomina karena kebiasaan dari bahasa Indonesia, padahal dalam bahasa Arab, pronomina tersebut sudah tercakup dalam verba.

Kesalahan yang dapat diprediksi adalah penggunaan pronomina (huwa) yang tidak diperlukan dalam kalimat bahasa Arab. Pelajar Indonesia mungkin cenderung membuat kesalahan ini karena pengaruh struktur bahasa Indonesia. Ini adalah contoh nyata bagaimana analisis kesalahan dapat digunakan untuk memprediksi dan memahami kesalahan dalam pembelajaran bahasa Arab oleh pelajar Indonesia.

Referensi: 

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.

Keshavarz, M. (2012). Constrastive analysis and error analysis (2nd ed). Tehran: Rahamana Press.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun